Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Transjakarta Belum Terima Surat Penugasan Pembelian Bus Tingkat

Kompas.com - 06/08/2014, 11:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Meski DPRD DKI Jakarta sudah menyetujui pembelian bus tingkat, sampai saat ini PT Transjakarta belum menerima surat resmi penugasan untuk pengadaan bus tersebut. PT Transjakarta memang telah direncanakan akan diserahkan tugas untuk pengadaan bus yang nantinya akan dioperasikan secara gratis di kawasan penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) itu.

"Kalau memang ditugaskan kami siap. Tapi kami belum tahu apakah yang ditugaskan kami karena belum ada pemberitahuan resminya. Saya juga belum tahu nanti anggaran pengadaannya masuk di mana. Biasanya sih masuk di Dinas Perhubungan," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih kepada Kompas.com, Rabu (6/8/2014).

Menurut Kosasih, secara lisan Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Akbar baru memberitahukannya mengenai rencana pengelolaan bus. Tetapi tidak mengenai pengadaan.

"Secara lisan, pak Kadishub bilang mungkin Transjakarta akan diminta mengelola operasional bus tingkat di jalur yang ada ERP. Kemarin bilangnya cuma mengelola. Apakah akan diminta juga untuk pengadaan saya belum tahu," jelasnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama pernah mengatakan bahwa ke depannya Dishub tak akan lagi diberi kewenangan untuk mengurus proyek pengadaan bus, karena hal tersebut akan diserahkan ke PT Transjakarta selaku pihak yang lebih profesional.

DPRD DKI Jakarta telah menyetujui pengadaan bus tingkat. Hal tersebut disampaikan Ahok usai mengadakan pertemuan dengan Ketua DPRD Ferrial Sofyan, Selasa (5/8/2014).

"Mereka sepakat beliin bus sama truk sampah. Supaya Jakarta bersih truk sampah dapat 200 compactor (pemadat sampah). Bus tingkatnya yang untuk digratiskan beli 100. Nanti bisa langsung jalan," kata Ahok, di Balaikota Jakarta.

Pemerintah provinsi DKI memang tengah berencana memperbanyak jumlah bus tingkat. Bus tingkat nantinya akan dioperasikan secara gratis di sejumlah kawasan yang akan diberlakukan ERP dan zona larangan sepeda motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com