Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Keadilan, Serikat Pekerja JIS Datangi Kompolnas

Kompas.com - 06/08/2014, 15:50 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Serikat Pekerja Jakarta International School (JIS) mendatangi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk mencari keadilan bagi Neil Bantleman dan Ferdinant Tjiong, dua guru JIS yang menjadi tersangka dalam kasus kejahatan seksual terhadap siswa TK JIS.

"Ini sebagai bentuk aksi solidaritas kami kepada dua rekan kami yang sedang ditahan itu. Penahanan itu berlebihan," kata Rully Iskandar, salah satu perwakilan serikat pekerja JIS, di Kantor Kompolnas, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2014).

Rully menambahkan, dalam pertemuannya dengan Kompolnas tersebut, pihaknya menyampaikan beberapa informasi yang harus diketahui oleh Kompolnas.

Menurut Rully, penahanan Neil dan Ferdinant adalah hal yang berlebihan karena selama proses pemeriksaan keduanya selalu menunjukkan sikap yang baik dan kooperatif.

"Penahanan baru dilakukan dengan alasan tiga hal menurut UU, yaitu melarikan diri, menghilangkan barang bukti, atau mengulangi tindakannya lagi. Ketiganya itu tidak mungkin dilakukan Neil dan Ferdi," kata Rully.

Ia menuturkan, semua barang bukti telah disita. Selain itu, kemungkinan melarikan diri juga tidak ada karena paspor Neil sudah ditahan dan anak serta istri Ferdinant tinggal di Indonesia. Pihaknya pun mengaku siap memberikan jaminan atas pembebasan kedua guru tersebut jika diminta polisi.

Sementara itu, anggota Kompolnas, Adrianus Meliala, hanya berkomentar singkat mengenai kedatangan serikat pekerja JIS untuk melapor tersebut. "Ya, curhat saja," kata Adrianus kepada Kompas.com melalui pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com