Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Saya Punya Duit, Saya Beli BMW dan Mercy

Kompas.com - 08/08/2014, 13:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menengarai penyebab patahnya bus transjakarta gandeng Koridor XI (Kampung Melayu-Pulogebang) pada Kamis (7/8/2014) karena pemeliharaan. Oleh karena itu, ia menginstruksikan Unit Pengelola (UP) Transjakarta untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

"Kami lagi selidiki, apa karena jalan atau kendaraannya. Tapi yang jelas, ini karena pemeliharaan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali, Basuki telah menginstruksikan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI terkait untuk membeli merek bus yang sudah jelas terbukti di dunia.

Dia meminta jajarannya tak lagi membeli bus yang mereknya tidak jelas dan tidak ada jaminan perawatan berkala.

Dengan anggaran sebesar Rp 72 triliun, seharusnya DKI memiliki bus dengan kualitas tinggi, seperti Mercedes-Benz, Hino, dan Scania, bukanlah produk bus buatan Tiongkok yang kualitasnya tidak terjamin.

"Kalau saya punya duit, saya beli BMW dan Mercy. Enggak ada duit, baru beli (bus) merek yang murahan."

"Makanya kami bentuk PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk membenahi. Ini upaya kami agar mereka bisa meng-handle pengelolaan transjakarta secara bisnis," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Terbelahnya bus itu disebabkan patahnya 10 baut pengait yang menghubungkan bagian depan dan belakang. Hal itu terjadi karena baut-baut yang diproduksi PT Inka (Industri Kereta Api) ini memiliki kualitas yang tidak memadai.

Bus transjakarta gandeng yang patah itu bernomor DMR-005 dan berada di Jalan Bekasi Timur Raya, Jatinegara, Jakarta Timur. Bus transjakarta dengan operator Damri ini mengangkut sekitar 40 penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com