Curhat ini diceritakan Basuki dihadapan ratusan masyarakat Banyuwangi, yang hadir dalam acara halal bi halal di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (10/8/2014). Basuki melanjutkan, ancaman santet saat dia menjadi Bupati Belitung Timur itu diterima melalui neneknya.
"Saya baru jadi bupati mau diancam disantet. Tiga bulan itu (katanya) saya pasti mati keluar usus nih semuanya. Ngancemnya lewat nenek saya lagi. Wah saya bilang gawat juga nih. Nenek saya nangis-nangis bilang jangan jadi bupati, repot," ujar Basuki.
Namun, Basuki tidak gentar. Lebih dari tiga bulan ancaman tersebut diberikan, Basuki bersyukur dirinya tetap dalam keadaan sehat. Basuki mengaku, ia lantas membuat pertemuan pada hari ke 100 dengan sejumlah pihak. Kala itu, dirinya menanyakan siapa "dukun-dukun" yang pernah mengancamnya.
"Saya bilang begini, mana dukun-dukun yang pernah ngancam saya, ngadu ilmu sekarang siapa yang tewas. Ajudan saya bilang, jangan pak nanti kalau dukunnya keluar beneran, repot pak. Saya bilang (ajudan saya), kamu jangan bodoh. Kalau dia keluar, tangkep berarti dia yang ngancem saya kemarin," katanya disambut tawa.
Akibatnya, lanjut Basuki, tidak ada orang atau dukun yang mengancamnya berani keluar. Di tengah masyarakat pun, lanjut Basuki, ia menjadi tenar. "Di masyarakat, jadi jangan main-main sama Ahok, ilmunya hebat," ujarnya.
Dibalik semuanya itu, Basuki menyatakan bahwa segala sesuatunya berada di tangan Tuhan. Apabila berada di jalan yang benar, Tuhan pasti menjaga. Kepercayaan ini yang disebutnya didapat dari guru agama Islam yang dia dapat selama duduk di bangku SD dan SMP sekolah Islam.
Basuki mengaku, takdir, rejeki, maupun jodoh seseorang dan lainnya, ada di tangan Tuhan dan manusia hanya menjalani. Termasuk karier politiknya yang saat ini bakalan menanjak kembali dari Wakil Gubernur menjadi Gubernur DKI, apabila Joko Widodo resmi terpilih sebagai Presiden RI.
"Orang bilang saya ini dapat pulung dari orang Jawa. Ya Pak Jokowi kepilih, saya otomatis ikut naik dong. Kira-kira begitu. Itu namanya ketiban pulung," katanya kembali dengan sambutan tawa dari hadiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.