Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Parkir Flyover Cakung Mengaku Setor Uang ke Pemda

Kompas.com - 14/08/2014, 14:15 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mastur (26) seorang juru parkir dan penitipan sepeda motor liar di bawah jembatan (flyover) Cakung, Jakarta Timur mengaku menyetorkan sejumlah uang kepada oknum agar melanggengkan usahanya. Lahan yang dipakai untuk parkir liar itu milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kami sih bayar tempat di sini sama Pemda. Ada bayarnya tiap bulan ada tiap tahun juga. Sudah lama sih, hampir dua tahun-an lah," ujar Mastur saat ditemui Kompas.com sambil merapikan jejeran sepeda motor, Kamis (14/8/2014).

Saat ditanya lebih rinci, mengenai oknum Pemda yang di maksud, kemudian mekanisme pembayaran, serta jumlah setorannya, Mastur menolak secara halus.

"Iya begitu deh, sudah ya," kata Mastur dengan wajah cemas. Ia mengatakan, waktu operasional setiap hari di lokasi tersebut dari pukul 06.30 sampai dengan 23.00 WIB.

Di atas lahan seluas lebih kurang 20x10 meter itu, terdapat sepeda motor yang berada dalam pengawasannya lebih dari 80 buah. Untuk tarif sewa per hari dipatok sebesar Rp 4.000, apabila sepeda motor diinapkan, pelanggan harus membayar hampir empat kali lipat, atau Rp 15.000.

Adapun lokasi flyover tersebut berdekatan dengan Stasiun Cakung, sehingga strategis bagi masyarakat yang berniat untuk menitipkan sepeda motornya di bawah flyover tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar mengatakan bahwa parkir liar hingga menyetorkan sejumlah uang kepada oknum Pemprov DKI Jakarta, bukan menjadi wewenangnya. Walaupun praktik tersebut dilakukan di atas lahan yang menjadi tanggung jawab dinasnya.

"Coba silakan tanyakan ke Dinas Perhubungan lah, karena itu kan mengenai juru parkir. Tapi kalau memang ada praktik seperti itu di lahan Pemda, kami akan tertibkan secara bertahap dulu ya. Kemarin kan di wilayah Jakarta Timur sudah ditertibkan di bawah flyover Klender, nanti gilirannya kita ke Cakung. Cuma belum dapat informasi lagi dari Kasudinnya," kata Nandar.

Sementara, saat dihubungi melalui ponselnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar tidak menjawab.

Sebagai informasi, sesuai instruksi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, seluruh area flyover di Jakarta harus bebas dari praktik yang tidak semestinya, seperti pedagang kaki lima (PKL), tempat jasa parkir, penitipan kendaraan, dan sejenisnya.

Untuk penggunaan area tersebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan alihfungsikan menjadi ruang terbuka hijau (RTH).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com