Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Tak Jelas, Ratusan Rumah Warisan Belanda Akan Diambil Alih Pemprov DKI

Kompas.com - 18/08/2014, 18:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ada ratusan dari 1.281 rumah warisan Belanda di Jakarta yang status lahannya tidak jelas. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal membentuk tim untuk mengkaji status lahan di sana.

"Mereka harus bisa mendata rumah-rumah tersebut agar bisa disertifikasi menjadi milik pemerintah," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (18/8/2014).

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menjelaskan, tim itu untuk mengecek siapa pemilik rumah-rumah itu. Juga untuk memastikan apakah rumah itu telah dialihkan kepemilikannya atau belum.

Menurut Saefullah, tim yang terdiri dari Dinas Perumahan, Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), serta Badan Pertanahan Nasional (BPN) itu bakal dibentuk Selasa (19/8/2014) besok. Ia memberi waktu selama 1-2 bulan kepada tim tersebut untuk menyelesaikan tugasnya.

Rubuan rumah dan gedung warisan Belanda itu telah mengajukan Surat Izin Penghunian (SIP) kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI. Rumah dan gedung itu ada yang dimiliki perseorangan, kota praja, dan lainnya.

Pemprov DKI berencana mengambil alih bangunan yang termasuk kota praja, atau bangunan peninggalan Pemerintah Belanda, bukan perseorangan.

"Yang sudah ada sertifikat dan didata ada sepuluh unit bangunan kota praja, luasnya masing-masing 30-40 meter persegi. Nanti bisa untuk dibangun taman atau lainnya," kata Saefullah.

Ribuan bangunan itu terbagi dalam sembilan kategori, yakni 62 unit milik Panitia Pelaksanaan Penguasaan Benda Tetap Milik Perseorangan Warga Belanda (P3MB), 70 unit gedung milik Kementerian Pekerjaan Umum, dan 35 unit gedung milik perusahaan negara termasuk bank.

Lalu 86 unit milik perusahaan swasta dan asuransi, serta 53 unit dikuasai presidium kabinet dan yayasan. Kemudian 23 unit merupakan gereja, milik perseorangan 429 unit, 10 unit kota praja, serta 564 unit bangunan yang tidak diketahui dan tidak terdaftar.

"Nah bangunan yang tidak terdaftar ini yang mau kita data. Kalau memang termasuk kota praja atau tidak jelas kepemilikannya, kami alihkan jadi aset DKI," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com