Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejahatan Seksual di JIS, Terdakwa Afrischa dan Awan Tak Mengerti Dakwaan Jaksa

Kompas.com - 27/08/2014, 16:50 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa Afrischa Styani alias Icha dan Virgiawan Amin alias Awan menjalani sidang perdana kasus dugaan kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2014).

Keduanya mengaku tidak paham dengan dakwaan yang dibacakan jaksa Ade Rohima. "Awan dan Icha sama sekali tidak mengerti isi dakwaan yang dibacakan jaksa. Mereka mengaku tidak melakukan seperti yang didakwakan," kata kuasa hukum Virgiawan Amin, Patra M Zen, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya. [Baca: Terdakwa Perempuan Kasus Kejahatan Seksual di JIS Jalani Sidang]

Menurut dia, baik Awan maupun Icha membantah melakukan kejahatan seksual terhadap korban AK, siswa TK JIS. "Dari awal sampai hari ini, Icha tidak mengakui karena dia tidak melakukan hal itu," ujarnya.

Lebih lanjut, ujar Patra, terdakwa Virgiawan juga sudah mencabut berita acara pemeriksaan. Dia mengaku tidak pernah melakukan sodomi terhadap AK. Surat pencabutan BAP juga sudah diberikan ke majelis hakim dan jaksa penuntut umum.

"Kami mengutuk tindakan biadab sodomi. Tetapi, lebih biadab bila menuduh dan menjatuhkan hukuman atas orang yang tidak terbukti bersalah melakukan kejahatan itu," ujar Patra lagi.

Kedua terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 82 UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP  juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP. Sidang ini dipimpin hakim Haryanto, Usman, dan Handri Anik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com