Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Terbakar, Bagaimana Tanggapan Masyarakat Pengguna?

Kompas.com - 29/08/2014, 19:54 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Seusai insiden Transjakarta terbakar di depan Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2014) kemarin, tidak mengurangi minat warga memanfaatkan bus yang berjalan di jalur khusus itu.

Masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan transportasi publik andalan Ibu Kota itu. "Sempat baca berita bus Transjakarta yang kebakaran kemarin. Tetapi, enggak begitu berpengaruh juga. Saya tetap pakai Transjakarta," ujar Reza warga Blok A di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2014).

Menurut Reza, alasan dia tetap memilih naik Transjakarta karena tarifnya murah dan akses yang menjangkau di seluruh wilayah Jakarta. Kendati demikian, dia berharap Pemprov DKI Jakarta bisa lebih memaksimalkan pelayanannya.

"Kalau bisa armadanya ditambah sehingga bisa melayani lebih banyak tempat di Jakarta dan menunggunya juga enggak kelamaan," ucapnya.

Hal senada disampaikan oleh Dempy, warga Blok A yang sudah menggunakan jasa pelayanan Transjakarta selama dua tahun.

Dia mengungkapkan bahwa kebakaran Transjakarta yang terjadi kemarin sama sekali tidak menyulutkan niatnya untuk tetap menggunakan bus itu. "Lebih nyaman pakai Transjakarta. Kalau kebakaran kemarin saya pikir itu faktor human error, sehingga memang harus banyak dibenahi," ujar Dempy.

Dempy berharap para sopir dan kernet Transjakarta diberikan pelatihan yang memadai sehingga bisa bekerja lebih profesional. Dia ingin sopir Transjakarta tidak ngebut saat membawa para penumpang.

"Walaupun Transjakarta memiliki jalur sendiri, tetapi jangan asal ngebut juga. Kan masalahnya bukan saja kebakaran, tetapi juga bisa saja terjadi kecelakaan kalau sopirnya lalai," ujar Dempy yang biasa naik Transjakarta dari halte Blok M.

Pendapat serupa disampaikan Ayu, warga Kebayoran Baru. Ayu menganggap selama ini pelayanan Tansjakarta sudah lebih baik dari sebelumnya.

"Saya hanya minta standar keamanan dalam bus itu lebih ditingkatkan. Misalnya, kalau sebelum dan sesudah beroperasi, sebaiknya bus-bus tersebut diperiksa," ujar Ayu.

Pemeriksaan tersebut, sambung Ayu, untuk bisa mengetahui kondisi bus sehingga bisa mencegah terjadinya kecelakaan atau insiden kebakaran. Dengan pemeriksaan rutin, diharapkan standar keamanan dan kenyamanan selalu terjaga.

Kamis pagi kemari, bus Transjakarta koridor ekpres Kalideres-Blok M dengan nomor badan TJ 022 terbaakr di depan Masjid Agung Al-Azhar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Penyebab kebakaran masih diselidiki kepolisian.

Beberapa waktu lalu, Transjakarta gandeng bermerek Inobus dengan nomor lambung DMR-005 Koridor XI jurusan Kampung Melayu-Pulogebang mengalami patah di sekitar tempat lampu lalu lintas, di Jalan Raya Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur. Insiden itu terjadi pada Kamis (7/8/2014).

Beruntung tidak ada cedera dari penumpang bus yang berjumlah 40 orang tersebut. Dugaan awal, penyebab patahnya bus gandeng disebabkan adanya baut yang lepas di bagian sambungan bus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com