Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kelompok Sosialita Main Wayang Orang

Kompas.com - 30/08/2014, 20:46 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com--Galeri Indonesia Kaya bersama Ida Soeseno yang kembali dengan sebuah karya yang mengangkat cerita pewayangan bertajuk "Manakala Dadu Berbuah Malapetaka" di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada 30 Agustus 2014.

“Ida Soeseno merupakan seorang direktur artistik yang sudah malang melintang dan lama mendalami kesenian Jawa. Kontribusinya dalam seni pertunjukan Indonesia patut diapresiasi demi kelangsungan hidup budaya di Indonesia. Terutama bagi generasi muda yang saat ini masih minim pengetahuannya mengenai legenda-legenda di Indonesia. Untuk itu Galeri Indonesia Kaya menggandeng Ida Soeseno untuk menampilkan pertunjukan dari penggalan Mahabrata ini agar menambah wawasan dan memberi pengalaman yang menjadikan para penikmat seni tergugah untuk terus melestarikan kekayaan yang dimiliki Indonesia ini,” ujar Renitasari, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Pertunjukan "Manakala Dadu Berbuah Petaka" ini merupakan sebuah penggalan cerita Mahabarata yang terkenal dengan sebutan Pandawa Dadu. Kisah yang diangkat dalam pertunjukan drama kali ini bercerita tentang kakak tertua Pandawa bersaudara, Yudhistira (Puntadewa) yang kalah bermain dadu dengan Kurawa. Karena kekalahannya, harta kekayaan, kerajaan bahkan kebebasan diri dan keempat saudaranya terenggut oleh Kurawa.

Kuasa para Dewa tak tampak sampai pada akhirnya Yudhistira memutuskan untuk menjadikan istrinya, Drupadi, sebagai bahan taruhan yang paling akhir. Dengan kelicikan Sengkuni, Kurawa berhasil memenangkan taruhan tersebut dan akhirnya Drupadi jatuh ke tangan Dursasana, yang berusaha melecehkannya dengan cara menarik pakaiannya. Atas kemurahan hati para Dewa, kain Drupadi yang ditarik Dursasana tidak pernah habis dilucuti.

Akhirnya, Kurawa membuat perjanjian kepada para Pandawa, bahwa mereka harus diasingkan dan menyamar selama 13 tahun tanpa ditemukan oleh para Kurawa.

Drama ini disutradari oleh Ida Soeseno yang juga bagian dari Banyumili Production, sebuah kelompok sosialita yang peduli budaya Indonesia dan merupakan sutradara yang telah berhasil memukau penonton dalam pementasan Roro Mendut dan Arjuna Galau.

Pertunjukan ini juga diperankan oleh Koko Sudarmaji, Aryo Saloko, Nur Wijayanto, Mayong Suryo Leksono, Irwan Riyadi, dan Dewi Wahyuni, serta diperkaya dengan sentuhan kekinian yang dapat dilihat dari kostum, tata panggung, dan aransemen musik modern. Dengan adanya unsur kekinian, diharapkan pertunjukan ini dapat memperkenalkan kembali kisah pewayangan pada generasi yang lebih muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com