Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Pungli Jutaan Rupiah, SD di Jakarta Timur Kembalikan Uang Murid

Kompas.com - 04/09/2014, 20:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah dasar negeri (SDN) Malakajaya 05, Duren Sawit, Jakarta Timur membantah kabar melakukan pungutan liar terhadap orangtua siswa pindahan di sekolah tersebut.

Namun, pihak sekolah membenarkan ada sumbangan sukarela yang diterima dari sejumlah orangtua siswa. Kepala SDN Malakajaya 05, Dwi Wahyuni Nurhidayati mengatakan, sumbangan itu berasal dari orangtua siswa pindahan.

"Jadi ada enam siswa yang mutasi ke sini. Dan kebetulan memang ada memberikan sumbangan kepada sekolah," kata Dwi, saat ditemui di sekolah, Kamis (4/9/2014) sore.

Ia mengatakan, sumbangan itu merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap pendidikan. Dia membantah telah menarik pungutan terhadap orangtua siswa. "Permasalahannya bukan pungutan. Itu seperti sumbangan dari masyarakat peduli pendidikan. Ketika ada masyarakat yang peduli pendidikan, ya jangan ditolak. Nah, yang terjadi di sini kira-kira seperti itu," ujar Dwi.

Nilai sumbangan yang diberikan enam orangtua siswa pindahan bervariasi. Salah satunya ada yang memberikan Rp 7 juta. Sumbangan orangtua ini, kata dia, digunakan untuk sejumlah perbaikan ruangan sekolah. Sebab, lanjutnya, beberapa ruangan kondisinya sudah memperihatinkan.

Selain itu, orangtua memberikan sumbangan karena kebetulan pihak sekolah sedang berbenah menghadapi akreditasi sekolah. "Kebetulan kondisi ruangan itu sangat parah. Ada yang sudah nyaris ambruk, kondisinya begitulah. Kami memerlukan perbaikan cukup banyak," ujar Dwi.

Dwi mengatakan, dana Bantuan Operasional Pendidikan yang diberikan pemerintah sebesar Rp 5 juta perbulan belum cukup untuk melakukan rehab. Usulan untuk memperbaiki bangunan juga pernah diajukan. "Tetapi yang namanya pengajuan rehab bukan hari ini ngomong besok disetuji," ujarnya.

Dari kejadian ini, Dwi mengaku sudah memanggil orangtua murid yang memberikan sumbangan. Sekolah telah mengembalikan uang sumbangan tersebut berikut kwitansi sebagai tanda buktinya.

"Ketika uang itu kami kembalikan, orangtua murid itu ngamuk. Mereka nyumpahin, marah-marah, siapa yang sudah berlaku sedemikian jahat, karena niat mereka itu ibadah," kata Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com