Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tak Mau Didampingi Boy Sadikin?

Kompas.com - 05/09/2014, 20:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Tubagus Dedi "Miing" Gumelar, menduga, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama tak menghendaki Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Boy Bernardi Sadikin menjadi wakilnya.

Menurut Miing, sejauh ini, Ahok, dalam berbagai kesempatan, tak pernah sama sekali menyebut nama putra mantan Gubernur Ali Sadikin itu.

"Ahok sepertinya tidak ingin didampingi Boy, karena dia tidak pernah menyebut nama Boy Sadikin," kata Miing dalam diskusi "Mencari Wagub DKI Pasca Gerindra-PDIP Pecah Kongsi, di Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Miing menduga, hal ini disebabkan latar belakang Boy yang berasal dari PDI Perjuangan, - partai yang sedang berseteru dengan partai Ahok, Gerindra.

"Kalau Boy dari Gerindra, mungkin akan lain," ujar dia.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, peneliti dari PWI Jaya, Kamsul Hasan, menilai PDI-P sudah mempersiapkan Boy untuk maju menjadi calon gubernur pada Pilkada 2017. Dengan demikian, Boy akan menjadi rival Ahok yang juga telah menyatakan akan maju.

Kamsul mengibaratkan, posisi wagub bisa menjadi kesempatan Boy untuk "magang" sebelum akhirnya maju menjadi calon gubernur. Situasi tersebut, kata dia, tentu sangat tidak diinginkan oleh Ahok.

"PDIP saya yakin sudah menyiapkan Boy. Dengan tidak majunya ia di legislatif, artinya dia sudah diplot untuk duduk di eksekutif (sebagai Wagub). Dan itu kesempatan dia untuk berbagi networking dengan Ahok," imbuh Kamsul.

Beberapa bulan lalu, Ahok menyatakan apabila ia naik jabatan menjadi gubernur, maka secara etika, wakilnya harus dari PDI-P. Namun dari semua kader PDI-P yang ia sebutkan, tak pernah sekalipun ia menyebut nama Boy. Ia lebih sering menyebut mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, atau mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH.

Namun, pada pekan lalu, Ahok tiba-tiba mengubah pandangan. Ia menyatakan apabila ia naik menjadi gubernur, maka wakilnya harus tetap dari Gerindra. Karena jabatan Wagub DKI telah menjadi jatah Gerindra, sesuai kesepakatan pada 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com