Berdasarkan pantauan Kompas.com, para PKL tak hanya mengambil jalur pejalan kaki saja, tetapi juga berada di jalur pengendara mobil dan motor. Kebanyakan dari mereka yang berjualan baju itu juga menjajakan dagangannya di atas karpet besar di pinggir jalan raya.
Tak sedikit juga yang berjualan dengan menggunakan tiang-tiang penyangga dan sebuah mobil sehingga menghalangi para pejalan. "Rp 25.000 dapat dua. Jangan mikir lagi, enggak usah ragu," teriak salah seorang penjual pakaian.
Harga pakaian yang dipatok di bawah Rp 30.000,00 ini memang menarik perhatian para warga yang melintas, tak terkecuali pengendara kendaraan bermotor. Akibatnya, para pengendara memarkirkan motornya begitu saja untuk membeli pakaian.
Tak sedikit juga pengendara sepeda motor yang tiba-tiba berhenti untuk sekadar melihat pakaian dari atas motornya. Kemacetan pun semakin tak terhindarkan. "Abisnya murah makanya saya berhenti sebentar untuk melihat celana panjang sama jas," ujar Anton, warga Pulogadung, Jakarta Timur.
Demikian halnya dengan Neni dan temannya. Harga murah, aku mereka, memang menjadi daya tarik untuk kembali datang ke sana setiap hari Minggu. "Tiap Minggu kalau libur sekolah pasti ke sini. Kalau gak beli yah paling lihat-lihat saja. Soalnya lumayan buat kantong siswa," ujar Neni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.