Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerebek Bandar Judi Online, Polisi Sita Rekening Berisi Uang Rp 1,3 Miliar

Kompas.com - 21/09/2014, 20:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Bandar judi jenis bola online beromzet miliaran rupiah digerebek anggota Jatanras Polres Jakarta Utara dan Polsek Pademangan pada Jumat (19/9/2014) lalu. Selain membekuk pemilik judi bernama HE (48), polisi juga mengamankan satu unit komputer, uang tunai Rp 207.000, satu unit telepon genggam dan satu buku rekening berisi uang Rp 1,3 miliar.

Modus operandi tersangka cukup sederhana. Bermodalkan satu unit komputer yang disewanya di warnet di daerah Pademangan, Jakarta Utara, HE mengendalikan sebuah situs judi online. Untuk merekrut calon pemasang judi, biasanya HE menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan seseorang yang baru dikenal melalui aplikasi chating.

Dirasa sudah saling mengenal dan memiliki hobi yang sama yakni pertandingan sepak bola, lalu HE menawarkan sebuah taruhan pertandingan. Kepada calon pemasang judi, HE mengimingi hadiah jutaan rupiah, apabila pemasang judi menang dalam taruhan tersebut.

HE mengaku tidak pernah mematok besaran taruhan kepada calon pemasang judi. Akan tetapi ia berdalih, konsumennya lebih sering memasang taruhan dengan nominal ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

"Saya enggak pernah matok besaran taruhan, tetapi rata-rata para pemasang mengeluarkan uang taruhan dari Rp 500.000 sampai Rp 1,5 jutaan," kata HE di Polres Metro Jakarta Utara pada Minggu (21/9/2014).

Di hadapan polisi, HE mengaku sudah sembilan bulan beroperasi dan baru memiliki anggota sebanyak delapan orang. HE juga mengaku, untuk merekrut pemasang judi ia terlebih dahulu membuat suatu komunitas.

"Setelah sudah terbentuk komunitas judi, lalu saya tawarkan taruhan dengan hasil yang mencapai jutaan rupiah," ujar HE.

Selain mengamankan judi online yang beromzet miliaran rupiah, polisi juga mengamankan judi yang berkedok sebagai warnet. Akan tetapi polisi hanya berhasil mengamankan EY (33) yang berperan sebagai kasir di judi online tersebut.

"Ampun pak, saya terpaksa jadi kasir untuk menghidupi ketiga anak di rumah," kata EY saat digiring ke Polres Metro Jakarta Utara.

EY mengaku baru empat hari menjadi kasir dengan diimingi upah Rp 750.000 per bulan. Akan tetapi baru beberapa hari menjadi kasir, ia sudah keburu ditangkap polisi.

EY berdalih terpaksa menjadi kasir di tempat haram tersebut, lantaran terdesak kebutuhan ekonomi. "Suami saya sudah enggak ada (meninggal--Red), makanya saya jadi kasir di tempat judi. Enggak tahunya baru empat hari beroperasi, sudah digrebek polisi," ujar EY.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris Azhar Nugraha, mengatakan pengungkapan kasus tersebut berawal dari informasi masyarakat yang resah dengan adanya tempat perjudian. Berbekal informasi itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dan menggerebek tempat tersebut.

Polisi juga mengungkap kasus judi jenis dadu, sabung ayam, togel, koprok, remi dan saho wilayah Jakarta Utara lainnya. Menurut Azhar, pengungkapan kasus tersebut dilaksanakan selama 11 hari dari 8 September hingga 19 September 2014 dalam rangka Operasi Cipta Kondisi.

Dari pengungkapan kasus itu, kata Azhar, penyidik menahan 49 pelaku yang terbukti menjadi pemain maupun pemilik tempat judi. Akibat perbuatannya, mereka dijerat dengan pasal 303 KUHP dengan hukuman penjara di atas lima tahun. (Fitriyandi Al Fajri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com