Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok ERP Diuji Coba di Kawasan Kuningan

Kompas.com - 29/09/2014, 15:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di Jalan HR Rasuna Said akan diuji coba pada Selasa (30/9/2014) besok. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar mengatakan, setidaknya ada 100 kendaraan roda empat Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan PT Q-Free sebagai vendor yang akan menggunakan on-board unit (OBU).

"Besok, pada uji coba ERP di Kuningan, ada sekitar 100 OBU yang akan digunakan kendaraan roda empat dari petugas Dishub DKI dan perusahaan vendor," kata Akbar di Balaikota DKI Jakarta, Senin (29/9/2014).

Ia menjelaskan, sistem yang digunakan oleh vendor Jalan HR Rasuna Said tidak berbeda dengan sistem ERP di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Uji coba itu akan dilaksanakan selama tiga bulan.

Perbedaannya hanya tampak dari bentuk gerbang ERP yang digunakan. Apabila gerbang ERP di Jalan Sudirman seperti huruf U terbalik dan gawang, gerbang ERP di Jalan HR Rasuna Said seperti bentuk lengan atau huruf L terbalik. [Baca: Tanpa Jalan Gatot Subroto, ERP di Jakarta Takkan Efektif]

"Nanti uji coba akan mengetahui apakah OBU dapat dideteksi atau tidak. Kalau uji coba berhasil, mereka (Q-Free) akan ikut lelang tender," kata Akbar.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ERP di depan Setiabudi One, Kuningan, Jakarta Selatan, bakal diuji coba pada Selasa besok. Menurut Basuki, perangkat ERP harus terus diuji coba.

Alat yang disediakan oleh perusahaan Q-Free dari Norwegia harus dapat membaca pelat dari mobil yang melintasi kawasan tersebut. Untuk mendukung kebijakan ERP, Pemprov DKI bakal menyediakan bus tingkat gratis yang melintas tiap 10 menit di jalur berbayar.

"Sebenarnya tujuan utama kami bukan demi uang ERP. DKI hanya ingin membatasi penggunaan mobil," kata Basuki.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, di depan gedung Setiabudi One sudah terpasang gate fondasi ERP oleh Q-Free. Di dalam perangkat ERP itu telah tersedia sekitar delapan kamera sensor penangkap pelat mobil serta sebuah layar digital yang mempromosikan ERP. Di dalam layar itu juga tertera situs www.smarterjakarta.com, lengkap dengan akun Facebook dan Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com