"Kami khawatir bisa ganggu PAM, seumur hidup tinggal di sini, saya baru lihat yang item kayak gini. Biasanya sekotor-kotornya enggak gini," kata Wiwi (37), warga yang tinggal sejak lahir di RT 04 RW 11, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Selasa siang. [Baca: Air Kalimalang Mendadak Berubah Hitam]
Wiwi khawatir, pencemaran ini bisa membuat air PAM yang disuplai dari Kalimalang, bisa berbau dan keruh. Ia berharap pemerintah cepat merespons kejadian ini.
"Kalau dibiarkan bakalan mengganggu lingkungan, pencemarannya bisa tambah meluas," ujar Wiwi. [Baca: Air di Kalimalang Jadi Hitam, Warga Memancing Ikan "Mabuk"]
Senada dengan Wiwi, Tuti Mustika (40) warga RT 04 RW 11 yang berbatasan dengan Kalimalang juga khawatir pencemaran ini akan mengganggu kesehatan pengguna air PAM. Meski tak menggunakan PAM, Tuti mengatakan, banyak keluarganya yang bergantung pada PAM.
"Saya khawatir buat kesehatan keluarga, karena keluarga saya itu pakai PAM semua," ujar Tuti. "Kita mikir sebagai manusia awam, kalau udang dan ikan saja mabok, bagi para pengguna PAM ngeri juga ya," ujar Tuti.
Lukman Abidin, warga RT 02 RW 10 Cipinang Melayu mengatakan kejadian ini mesti segera ditangani pemerintah DKI dan Bekasi. Sebab, kata dia, kasus semacam ini sering terjadi.
"Saya selaku warga Kalimalang yang lahir di sini, sangat protes keras atas pencemaran Kalimalang untuk pembuangan limbah. Karena air Kalimalang itu kan buat konsumsi publik, PAM, masjid, gereja dan lain-lain. Bahkan rumah tangga juga pakai ini," ujar pria yang juga tokoh masyarakat Cipinang Melayu itu.