Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Kembar Siam Bima-Arjuna Jalani Operasi Pemisahan di RSHS

Kompas.com - 06/10/2014, 11:01 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akan melakukan operasi pemisahan terhadap bayi kembar siam asal Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, bernama Bima dan Arjuna, Senin (6/10/2014).

Bima dan Arjuna adalah bayi kembar siam dengan jenis conjoined twin inschiophagus tetrapus dengan tulang panggul, alat kelamin, anus dan saluran cerna jadi satu. Menurut Direktur Utama RSHS, Dr Bayu Wahyudi, operasi pemisahan tersebut akan memakan waktu cukup lama.

"Operasi pemisahan ini akan memakan waktu kurang lebih 16 jam. Operasi dimulai pukul 06.30 WIB dan selesai sekitar pukul 23.00 WIB," kata Bayu saat konferensi pers di ruang COT RSHS Bandung, Senin pagi.

Lebih lanjut Bayu menambahkan, operasi pemisahan ini cukup sulit karena ada beberapa organ dan pembuluh darah yang jadi satu. Untuk itu, tak kurang dari 99 orang dokter dari beberapa spesialisasi seperti bedah anak, anestesi, urologi, bedah plastik, orthopedi, spesialis anak, patologi klinik, rehabilitasi medik, psikologi, ahli farmasi, ahli gizi serta perawat-perawat khusus akan dilibatkan langsung.

"Tim medis telah memberikan penjelasan mengenai operasi yang akan dilakukan serta kemungkinan risiko yang dapat terjadi yang tertuang dalam penandatanganan inform concent," tuturnya.

Sementara itu, tindakan operasi pemisahan ini dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah pertimbangan usia. Sejak dilahirkan pada 2 Januari 2013 tahun lalu, usia bayi pasangan Robby dan Susan ini dinyatakan telah cukup untuk menjalani operasi pemisahan.

"RSHS telah merawat bayi kembar siam ini selama 1 tahun 9 bulan. Kini berat badan keduanya sudah 16,2 kilogram. Keduanya telah baik dan siap menjalani operasi pemisahan. Keduanya bayi laki-laki," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com