JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan belum menerima hasil audit atas kebakaran dan robohnya bangunan Gedung SDN Tebet Timur 11. Instansi ini pun mendata kembali sekolah yang dibangun memakai konstruksi baja ringan, menyusul insiden itu.
"Saya belum terima hasil auditnya. Dari Rapim saya minta belum ada hasilnya dari aparat," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun, Selasa (7/10/201). Karenanya, dia belum dapat berkomentar atas dugaan adanya korupsi dan penyelewengan dana rehabilitasi bangunan sekolah itu.
"Belum sampai ke situ (dugaan korupsi). Masih harus dilihat dulu," tepis Lasro. Namun, dia mengatakan Dinas Pendidikan DKI akan mendata seluruh bangunan sekolah dan gedung perkantoran di lingkup instansinya, yang dibangun memakai konstruksi baja ringan.
Pendataan tersebut, kata Lasro, merupakan langkah antisipasi agar peristiwa serupa tak terjadi lagi. Menurut dia, pendataan ditargetkan rampung pada Kamis (9/10/2014). "Bangunan dengan kerangka baja ringan itu lebih mudah rusak," katanya.
Pada Sabtu (27/9/2014), beberapa ruang kelas SDN Tebet Timur 11 di Tebet Timur, Jakarta Selatan, mendadak ambruk dan lalu dilalap api. Kebakaran diduga lantaran korsleting atau hubungan pendek arus listrik. Tidak ada korban dalam kejadian ini, tetapi lima ruang kelas roboh dan satu kelas rusak.
Akibatnya, 88 siswa SDN Tebet Timur 11 Pagi itu direlokasi ke SD lain. Siswa kelas I hingga kelas III dipindahkan ke SDN Tebet Timur 17, kelas IV mengungsi belajar di SDN Tebet Timur 18, serta siswa kelas V dan VI belajar di SDN Tebet Timur 19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.