Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim Bantu Buru Koordinator Aksi FPI

Kompas.com - 08/10/2014, 18:16 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Suhardi Alius mengaku bahwa pihaknya membentuk tim khusus untuk membantu Polda Metro Jaya dalam mencari buronan Novel Bamu'min, yang diduga bertanggung jawab atas aksi unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) di Balaikota dan Gedung DPRD DKI Jakarta yang berakhir ricuh pada pekan lalu.

"Saya sudah memerintahkan satu tim untuk back up Polda Metro mencari yang bersangkutan. Ini menunjukkan kesungguhan polisi dalam menegakkan hukum," kata Suhardi seusai diskusi publik bertema "Pertumbuhan Kejahatan dan Prospek Penegakan Hukum dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla", di Jakarta, Rabu (8/10/2014), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, unjuk rasa merupakan aksi untuk mengemukakan pendapat yang dijamin undang-undang. Namun, unjuk rasa tidak boleh dilakukan secara berlebihan yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan melukai orang lain.

"Mengemukakan pendapat itu dijamin UU, tapi tidak boleh excessive. Tindakan seperti itu melanggar hukum," kata dia.

Polda Metro Jaya menetapkan Novel, koordinator lapangan aksi unjuk rasa FPI, sebagai tersangka kasus penghasutan dan anarkisme. Polisi memasukkan namanya dalam daftar pencarian orang atau buronan karena yang bersangkutan membangkang perintah menyerahkan diri.

Novel telah ditetapkan sebagai tersangka pelaku penghasutan untuk berbuat pidana, pengeroyokan, dan perusakan barang.

Sejauh ini polisi sudah menetapkan 21 tersangka dalam kasus itu. Sebanyak 17 tersangka menjalani penahanan dan empat tersangka lainnya dikenakan wajib lapor karena masih di bawah umur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com