"Kami berharap para siswi bisa memberikan info ke teman-teman lainnya di rumah dan di mana pun (tentang kanker payudara)," kata Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta, Carmen Jahja, Jumat (10/10/2014).
Target program ini, kata Carmen, adalah sosialisasi kepada 3.000 siswi. Salah satunya digelar di SMKN 51 Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, melibatkan 1.200 siswi.
Program tersebut diberi nama "Sadari", sebagai akronim dari "periksa payudara sendiri". "(Program ini merupakan) sosialisasi tentang edukasi kanker payudara. Bagaimana pencegahannya dan mendeteksinya," tutur Carmen.
Usia muda semakin rentan
Carmen mengatakan, pelajar putri SMA menjadi sasaran sosialisasi karena data terbaru mendapati jumlah penderita kanker payudara semakin banyak dan seseorang yang masih berumur muda pun semakin rentan menderita kanker tersebut.
"Dari 231 wanita, satu wanita meninggal karena penyakit kanker payudara," sebut Carmen tentang data terbaru. Umur penderita, lanjut dia, tak lagi perempuan dewasa maupun lanjut usia, tetapi juga mereka yang berumur 25 tahun pun sudah rentan menderita kanker ini.
Bahkan, tutur Carmen, pernah ditemukan remaja putri berumur 18 tahun sudah terdeteksi mengidap kanker ini. "Yang perlu diperhatikan di sini, perempuan harus waspada dengan adanya benjolan di payudara," ujar dia.
Pemeriksaan payudara sendiri ini, imbuh Carmen, cukup mudah dijalankan. "Jika memang (benjolan) ditemukan, segera diperiksakan ke dokter," ujar dia.
(Mohamad Yusuf/Dian Anditya Mutiara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.