Sangaji menganggap aksi tersebut tak patut dilakukan karena alasannya sangat berbau suku agama ras dan antar-golongan (SARA). "Saya sangat tidak setuju (demo dengan isu SARA). Negara ini sudah hampir 80 tahun menyelesaikan permasalahan tentang SARA," kata Sangaji, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (10/10/2014). [Baca: Kalau Tuntutan Tak Dipenuhi, Massa Penolak Ahok Ancam Demo Tiap Pekan]
Menurut Sangaji, masyarakat yang selama ini menentang Ahok harus memiliki dasar yang jelas, tidak boleh terkait dengan SARA. Sebab, Sangaji menganggap unjuk rasa yang dilakukan dengan alasan SARA merupakan wujud kemunduran bagi bangsa Indonesia. [Baca: Massa Pastikan Demo Tolak Ahok Digelar Tiap Jumat]
"Alasannya juga harus punya dasar yang kuat, tidak serta-merta karena Ahok arogan. Kalau dasarnya kuat, kami siap untuk membantu melakukan komunikasi karena itu kan memang tugas kami sebagai wakil rakyat," ucap Sangaji.
Sampai sejauh ini, sudah ada empat ormas yang telah melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD dan menyatakan diri menentang naiknya Ahok sebagai gubernur DKI yang baru. Keempat ormas itu ialah Front Pembela Islam, Forum Betawi Rempug, Forum Komunikasi Anak Betawi, dan yang terakhir Forum Umat Islam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.