Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Pastikan Demo Tolak Ahok Digelar Tiap Jumat

Kompas.com - 10/10/2014, 16:44 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Massa pengunjuk rasa yang membawa atribut Forum Umat Islam (FUI) di depan Gedung DPRD DKI Jakarta menyatakan, mulai pekan depan, mereka akan berdemonstrasi setiap hari Jumat.

"Setiap Jumat, kumpul di sini (Gedung DPRD), tidak diumumkan lagi. Tiap Jumat, kita akan menyampaikan aspirasi. Semua ormas Islam kita kumpulin di sini semua," kata salah satu penanggung jawab demonstran, Jaffar Sidiq, Jumat (10/10/2014).

Jaffar, yang juga sebagai perwakilan FPI yang masuk ke dalam Gedung DPRD, mengaku permintaan mereka sudah diterima oleh anggota dari Fraksi Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Gerindra.

Masukan dan usulan untuk menurunkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikatakan akan ditampung, lalu dibicarakan lebih lanjut oleh anggota Dewan.

Jaffar mengatakan, pada minggu-minggu berikutnya, mereka akan mendatangi Gedung DPRD dan Balaikota Jakarta seusai shalat Jumat. Tuntutan mereka adalah agar Ahok mundur dari jabatannya di DKI.

Pada sekitar pukul 16.00, massa demonstran membubarkan diri dengan pengawalan aparat personel kepolisian.

Mereka menolak Ahok salah satunya ialah karena Peraturan Gubernur Nomor 67 Tahun 2014 tentang larangan pemotongan hewan kurban. Menurut mereka, Ahok telah melanggar tradisi memotong kurban di masjid dan sekolah yang telah dilaksanakan bertahun-tahun. Ahok juga dituding telah berusaha menghilangkan syariat Islam di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com