Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asisten Rumah Tangga dan Mandor Bangunan Udar Jadi Saksi Tanpa Sumpah

Kompas.com - 15/10/2014, 15:55 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Eggi Sudjana, pengacara mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, meminta Andit yang bekerja sebagai asisten rumah tangga dan Panindya yang bekerja sebagai mandor bangunan rumahnya menjadi saksi di sidang praperadilan. Namun, hakim tunggal, Nur Aslam, memutuskan bahwa keduanya menjadi saksi, tetapi tanpa sumpah. 

"Karena kedua saksi masih terikat pekerjaan dibayar oleh Udar, maka saya putuskan kedua saksi ini tetap diperiksa tanpa disumpah," kata Hakim Nur Aslam di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2014).

Menghadirkan dua saksi yang notabene adalah karyawan Udar juga membuat jaksa penuntut umum keberatan. Namun, pernyataan keberatan dan keputusan hakim untuk tidak mengambil sumpah para saksi yang dihadirkan membuat kubu Eggi agak berang.

Eggi dan rekannya, Toni T Singarimbun, langsung meminta waktu untuk memberikan pendapatnya. "Kedua saksi perlu dihadirkan di persidangan karena mereka adalah saksi fakta," kata Eggy.

Di dalam ruang sidang, Eggi bersikukuh bahwa kesaksian keduanya sangat penting karena kesaksiannya hanya untuk memaparkan fakta, bukan untuk meringankan perkara Udar.

"Mereka memang bekerja untuk Udar, tetapi mereka tidak bekerja di bidang formal dan tidak tercatat di dinas pekerjaan umum. Yang tidak boleh kan kalau status mereka demikian. Aturan ini juga masih multitafsir, debatable," kata Toni.

Mendengar penjelasan panjang lebar dari Eggi dan Toni tak membuat hakim mengubah keputusannya. Ia tetap ingin mendengarkan kesaksian Andit dan Panindya, tetapi tidak di bawah sumpah.

"Pantang bagi saya untuk menarik kembali ucapan saya. Nanti masukkan saja (permintaan Eggi) ke dalam sidang kesimpulan besok," kata hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com