Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Lagi Kios IRTI di Monas

Kompas.com - 16/10/2014, 10:05 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kios pedagang kaki lima di lapangan Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, habis dirobohkan oleh aparat gabungan DKI Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Aparat gabungan itu terdiri atas 1.000 anggota Satuan Polisi Pamong Praja, 300 personel dari kepolisian dan TNI, serta 200 Satuan Kerja Perangkat Daerah dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Pariwisata Jakarta Pusat serta kelurahan dan kecamatan setempat.

"Sejak kemarin sudah diminta bawa semua barang mereka. Jadi, hari ini kami mudah merobohkan kios," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, kepada Kompas.com, di lokasi tersebut, Rabu pagi.

Di lokasi IRTI, terlihat personel Satpol PP tengah sibuk memukul, menendang, dan menginjak atap dan bangunan kios berwarna hijau. Bunyi "krek.." dan "bruk.."  dan semacamnya, terdengar jelas.

Truk Dinas Kebersihan DKI Jakarta dan Satpol PP yang mengangkut puing bangunan pun berlalu-lalang masuk dan keluar lapangan parkir itu. Alat berat juga kemudian didatangkan, membantu perobohan kios yang semula digarap para petugas itu memakai tangan kosong.

Para PKL yang berada di lokasi juga tampak duduk di atas trotoar pembatas tanaman. Mereka terlihat asyik melihat pembongkaran ini. Kukuh mengatakan, meski tak terlihat ada perlawanan tetapi aparatnya tetap memantau pergerakan PKL. Menurut dia, ada PKS yang bukan binaan tetapi berada di lokasi IRTI.

Kukuh menambahkan, PKL tak resmi di kawasan ini berjumlah jauh lebih banyak daripada PKL resmi. Jumlah PKL tak resmi diperkirakan sampai seribuan orang, sementara PKL resmi hanya di kisaran 339 orang. "Semalam sudah mereka kemasi barang. Nanti kan mereka juga pindah ke Lenggang Jakarta," ucap Kukuh.

Puing dari penggusuran ini diangkut memakai 30 truk ke kawasan Cakung, Jakarta Utara. Ke depan, tutur Kukuh, tak boleh lagi ada PKL di kawasan Monas. Dia menyebutkan pula Satpol PP tak lagi ditugaskan berjaga di Monas.

"Satpol PP hanya bertugas jika unit pengelola Monas meminta tambahan personel pengamanan," ujar Kukuh. "Per 1 Januari 2014 tidak ada Satpol PP. Apabila kami diminta, kami akan turunkan personel. Tapi sekarang kan tanggung jawab sudah diserahkan ke UP Monas," ujar Kukuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com