Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wartawan Saat Tunggu Konpers Susi Terkait Pengumuman Kabinet yang Batal

Kompas.com - 25/10/2014, 01:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana ruang berukuran 5x6 meter itu tampak dipadati oleh puluhan wartawan. Beberapa tripod kamera telah berjajar rapi di depan sebuah meja berukuran cukup besar di depan ruangan.

Sebagian dari wartawan tampak asyik mengobrol, sebagian lagi memainkan gadget, bahkan ada juga yang tertidur. Hingga pukul 20.30 belum ada tanda-tanda konferensi pers akan dimulai. Padahal sebagian besar wartawan sudah datang sejak pukul 19.00.

Saat wartawan mulai mengeluh, tak lama seorang pria berambut klimis dan berkacamata datang menghampiri. Pria itu belakangan diketahui sebagai asisten Susi Pudjiastuti, wanita yang diproyeksikan menjadi Menteri Pariwisata di kabinet Presiden Joko Widodo.

"Sabar ya Mbak, Mas, Ibu belum mau bicara kalau belum resmi pengumuman kabinetnya. Tunggu sebentar lagi ya," ujar Bey Subagyo, nama pria itu kepada wartawan, Jumat (24/10/2014) di salah satu ruangan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat.

Wartawan pun kembali mengeluh. Bukan mengeluhkan keputusan Susi untuk tak ingin menemui wartawan, namun karena pengumuman kabinet masih belum jelas kapan dilakukan.

"Belum jelas begini. Masih tunggu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) ya?" ujar salah seorang wartawan.

Ya, dikabarkan sebelumnya, pengunduran pengumuman kabinet Jokowi dikarenakan masih menunggu proses pengecekan oleh KPK terkait nama empat menteri usulan Jokowi. Proses tersebut memakan waktu yang tidak sebentar.

Hingga pukul 21.00, wartawan juga belum mendapat kejelasan. Beberapa di antara mereka mulai tampak resah dan tidak sabar. Menyikapi gelagat wartawan yang mulai tidak merasa nyaman, akhirnya Bey meminta mereka untuk menuju restoran hotel.

"Kita makan dulu yuk, Mas, Mbak. Daripada menunggu di sini. Pada belum makan kan?" tawar dia.

Awalnya wartawan enggan beranjak dari ruangan dan meminta untuk segera saja dilakukan konferensi pers. Namun Bey tetap bersikeras untuk mengajak wartawan makan dulu.

"Ibu belum mau bicara, masak mendahului pengumuman kabinet? Nanti saja ya, kalau sudah resmi," tegas Bey.

Alhasil, wartawan menurut diajak makan terlebih dahulu. Sekitar pukul 22.00 wartawan kembali ke ruangan konferensi pers, namun pengumuman kabinet belum jelas kapan akan dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com