Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2014, 12:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI Jakarta akan menawarkan dua opsi kepada anggota DPRD DKI Jakarta terkait kendaraan dinas, yakni menyewa atau membeli mobil baru. Tawaran ini seperti dilakukan Pemprov DKI yang tidak lagi menyiapkan kendaraan baru untuk pejabat Pemprov.

"Mobil dinas DPRD DKI masih ada dua pilihan, bisa sewa atau beli. Pemprov DKI tidak beli mobil lagi. Kebijakan ini kalau hitung-hitungannya lebih efisien," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di Balaikota DKI, Minggu (2/11/2014).

Bagi pejabat Pemprov DKI yang tidak menggunakan mobil dinas diberikan tunjangan kendaraan sebesar Rp 12 juta. Akan tetapi, untuk besaran biaya sewa mobil dinas, anggota DPRD belum menyebutkan angka pastinya.

"Nantinya, kami tanya dulu ke Dewan bagaimana maunya karena anggota DPRD bukan karyawan Pemprov," kata Saefullah.

Meski demikian, Pemprov telah menyiapkan mobil dinas bagi Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Namun, politisi PDI-P itu memilih menggunakan mobil dinas bekas mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Nanti ada gubernur dan wakil gubernur yang akan pakai mobil itu. Jadi, mobil Ketua DPRD DKI sudah kami siapkan juga," kata saefullah.

Mobil dinas anggota DPRD periode 2009-2014 sudah dikembalikan dan terparkir di halaman parkir Gedung DPRD. Rencananya, kendaraan dinas itu akan dilelang secara umum. Sementara itu, Prasetyo Edi Marsudi menggunakan mobil dinas Toyota Land Cruiser berwarna hitam.

"Saya tidak mau pakai mobil dinas baru. Makanya, saya pakai mobil dinas bekasnya Pak Jokowi saja," kata Pras.

Steven S Musa, anggota DPRD DKI Fraksi PDI-P, siap mengikuti kebijakan Pemprov DKI melalui Sekretaris Dewan. Menurut dia, mobil dinas jangan terlalu mewah karena ketika masuk ke permukiman warga kurang fleksibel.

Sebenarnya, tanpa mobil dinas, kata Steven, tetap bisa bekerja dengan baik. "Kalau untuk sewa, selama enggak memberatkan uang rakyat, sah-sah aja," kata Steven. (bin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com