Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertanam Padi dalam Ember ala Pemilik Mal Rongsokan

Kompas.com - 03/11/2014, 14:52 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Nurcholis Agi (47), pemilik Mal Rongsokan, rupanya memiliki kegiatan lain selain berbisnis jual beli barang bekas. Ia membentuk komunitas Hidup Saling Berbagi yang konsentrasi pada kegiatan berbagi dan pembentukan karakter diri.

Ada 40 anggota, antara lain keluarga Nurcholis sendiri, yang aktif tergabung dalam komunitas itu. "Saya ini hidup sudah cukup. Sekarang apa pun yang saya butuhkan ada. Di depan saya ini ada banyak orang. Kalau bisa, orang-orang itu hidupnya sama kayak saya," kata Nurcholis mengungkapkan alasan di balik pendirian komunitas itu pada pertengahan 2013 di Kukusan, Beji, Depok.

Salah satu kegiatan yang dilakukan komunitas itu adalah menanam padi di dalam ember. Ember-ember berisi padi tersebut diletakkan di atap bangunan dua lantai milik komunitas tersebut.

Kelak, Nurcholis ingin masyarakat meniru tindakannya, yaitu memanfaatkan ruang kosong untuk ember-ember yang ditanami padi.

"Ada sekitar 300-an ember ini. Sampai sekarang sudah tiga kali panen," kata Endang, kakak ipar Nurcholis yang juga anggota komunitas, saat menemani Kompas.com menilik padi-padi dalam ember itu.

Menurut Endang, hasil panen padi-padi itu masih menjadi konsumsi bersama komunitas. Mereka membutuhkan waktu enam bulan untuk sekali panen. Perawatan padi-padi itu pun sama dengan perawatan padi di sawah pada umumnya. Penyiraman tidak boleh absen apalagi saat cuaca panas.

"Yang paling penting embernya enggak boleh bocor karena padi kan tanaman basah ya. Harus terus disirami," kata Endang yang tiap akhir pekan menghabiskan waktunya bersama padi-padi itu.

Para anggota komunitas bentukan Nurcholis ini juga menanam sayur-sayuran, seperti kangkung dan bawang. Mereka beternak ikan mas dalam kolam-kolam kecil yang mengelilingi rumah komunitas. Segala aktivitas komunitas dilakukan di atas lahan seluas seribu meter persegi.

Selain rumah komunitas dan lahan untuk bercocok tanam, lahan itu juga memuat gudang barang bekas dan lapangan untuk aktivitas pengembangan diri komunitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com