JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menolak visum terhadap putri sulungnya, orangtua Amanda Dwi Nugroho (7), bocah yang tewas tersengat listrik di Senayan Trade Centre (STC), menginginkan visum dilakukan untuk adik Amanda, Selviani (5). Selviani juga mengalami luka akibat setrum di pagar pusat perbelanjaan itu.
Eveline (30), ibunda Amanda, mengatakan, Selviani mengaku tersengat listrik saat kejadian nahas yang menyebabkan kematian kakaknya itu. Ia juga mengalami luka di tangannya karena ikut memegang pagar yang teraliri listrik.
"Karena Via (Selviani) waktu itu pakai alas kaki kali ya, jadinya masih bisa selamat. Dia bilang sama saya, tangannya getar-getar, dia bilang kesetrum. Meski masih TK, dia sudah tahu kesetrum karena pernah saya jelasin," ujar Eveline kepada Kompas.com, Sabtu (15/11/2014).
Kendati demikian, ia khawatir proses visum tidak akan berjalan lancar karena luka yang dialami Via sudah hampir sembuh. Ia menjelaskan, begitu kejadian itu baru saja terjadi, luka di tangan Via membiru, tetapi sekarang sudah memerah dan cenderung kering. "Harusnya sih tetap bisa ya, mudah-mudahan aja lancar," kata dia.
Eveline mengatakan, hari ini keluarganya akan mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat untuk meminta surat rekomendasi visum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Amanda meninggal dunia setelah tersengat listrik saat memegang pagar pembatas lantai satu gedung STC, Senin (10/11/2014). Pagar tersebut diduga teraliri listrik bertegangan tinggi. Karena tidak memakai alas kaki, Amanda pun tewas seketika. Tubuh Amanda membiru dan langsung kaku sepuluh menit sejak ia tersengat. Jiwanya tak tertolong saat dibawa ke RS Pusat Pertamina. Hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menyatakan, Amanda tewas karena tersengat listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.