Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.284 Petugas Kebersihan Dikerahkan untuk Awasi 56 Titik Banjir di Jakarta

Kompas.com - 16/11/2014, 20:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengantisipasi terjadinya banjir Ibu Kota dengan mempersiapkan personel serta sarana prasarana.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas, mengatakan instansinya menyiagakan ribuan petugas kebersihan memantau titik-titik rawan banjir. "Kami siagakan 7.284 petugas kebersihan antisipasi banjir," kata wanita yang akrab disapa Tyas itu kepada Kompas.com, Minggu (16/11/2014).

Petugas tersebut terdiri dari Personel Khusus Kesiapsiagaan Banjir sebanyak 525 personel, UPK Badan Air Taman dan Jalur Hijau sebanyak 2.443 personel, Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat sebanyak 920 personel.

Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara sebanyak 1.062 personel, Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat sebanyak 688 personel, Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan sebanyak 776 personel dan Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur sebanyak 870 personel.

Tyas menjelaskan, petugas kebersihan itu bekerja saat pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.

Saat pra bencana, petugas kebersihan diarahkan untuk memberi penyuluhan serta sosialisasi kepada warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, menyiapkan tempat penampungan sampah sementara, menyiapkan kendaraan operasional kebersihan serta toilet mobile, dan berkoordinasi terkait jadwal piket pengawasan.

Kemudian, saat bencana banjir terjadi, petugas kebersihan bertugas mengangkut sampah secara rutin untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan menyampaikan laporan kepada Gubernur melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) DKI Jakarta.

"Pasca bencana, petugas kebersihan membersihkan sisa sampah puing-puing yang berada di lokasi pengungsian, jalan, jembatan. Kemudian mengangkut sampah ke lokasi pembuangan, sambil terus dimonitor," ujar Tyas.

Selain menyiagakan petugas kebersihan, dinas juga menyiagakan sarana prasarana kebersihan. Seperti 54 truk sampah, 34 toilet berjalan, 13 truk tangki air kotor dan empat truk tangki air bersih. Selain itu tersedia pula enam alat berat, 1.000 kantong plastik, 250 pengki, 250 cangkrang, 250 keranjang sampah, dan 250 sekop.    

Berdasarkan catatan Dinas Kebersihan DKI, saat ini terdapat 56 titik rawan banjir yang tersebar di lima wilayah Jakarta.

Untuk wilayah Jakarta Pusat terdapat di kawasan Kemayoran, Kwitang, Senen, Manggarai, Jati Petamburan, Sumur Batu, dan Tanah Abang. Di Jakarta Utara, terdapat di kawasan Kelapa Gading, Cilincing, Penjaringan, Tanjung Priok, Pademangan, Koja, Sunter, dan Plumpang.

Di Jakarta Barat, terdapat di Latumenten, Green Garden, Kebon Jeruk, Kembangan, Kali Sekretaris, Palmerah Utara, Jalan S. Parman, Kyai Tapa, Petamburan, Duri Kepa, Pasar Patra, Tomang Barat, Daan Mogot, Green Ville, Grogol Petamburan, dan Tubagus Angke.

Kemudian di Jakarta Selatan terdapat di Pesanggrahan, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Tebet, Pancoran, Cilandak, Setiabudi, Kalibata, Pasar Minggu, Rawajati, Mampang. Sedangkan di Jakarta Timur terdapat di Klender, Otista, Makasar, Duren Sawit, Cakung, Kampung Melayu, Halim Perdanakusumah, Cipinang Besar, Jatinegara Barat, Perintis Kemerdekaan, Pulo Gadung, dan Condet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com