Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Sopir Angkot Serba Salah

Kompas.com - 18/11/2014, 07:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para sopir angkutan di Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengeluhkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah. Kenaikan tanpa penyesuaian tarif dasar angkutan itu membuat para sopir merugi.

Para sopir menyatakan, jika hal ini dibiarkan, mereka akan menaikkan tarif secara sepihak. Hal ini dilakukan lantaran beban operasional mereka menjadi bertambah.

Seperti diungkapkan Habib (37), sopir KWK 05 jurusan Pasar Minggu-Rawajati. Dirinya berharap, penyesuaian tarif oleh instansi terkait dan pemerintah dapat segera diputuskan. "Kita jadi bimbang, artinya kita mau naikin salah. Tapi kalau begini terus ya sedikit-sedikit kita pinter-pinternya aja, kita naikin seribu atau lima ratus perak," kata Habib kepada Kompas.com, di Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa pagi.

Misalnya, untuk tarif dari rute Pasar Minggu hingga Rawajati. Biasanya, penumpang mesti membayar Rp 5.000. Namun, Habib menyatakan, jika berlarut terus tanpa penyesuaian tarif dirinya akan menaikan ongkos menjadi Rp 6.000.

Hal senada diungkapkan Ardi Johari (58), sopir angkot mikrolet M16 Pasar Minggu-Kampung Melayu. Ia mengaku, juga akan menaikan tarif seribu rupiah dari tarif biasanya dengan kenaikan BBM ini. Namun, hal itu belum dilakukannya di hari perdana kenaikan BBM saat ini.

"Belum, kita enggak berani. Takutnya ketangkep sama DLLAJ. Kalu kita naikini tarif sembarangan kita dikandangin mobilnya," ujar Ardi.

Akan tetapi, jika penyesuaian tarif lambat dilakukan, ia berniat menaikan tarif sepihak. "Mau enggak mau harus kita naikin juga tanpa instruksi DLLAJ. Mau buat makan kurang. Harusnya dipercepat penyesuaian tarifnya," ujar Ardi.

Kebijakan menaikan tarif menurutnya tidak tepat saat ini. Dampaknya, kata Ardi, terasa pada penumpang. "Seharusnya enggak dinaikkin. Memberatkan rakyat. Rakyat sudah miskin tambah miskin lagi. Kita sopir jadi puyeng," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com