Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Cekik Sri, JAH Terbang ke Nabire dengan Transit di Banyak Tempat

Kompas.com - 21/11/2014, 18:03 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — JAH, lelaki yang terakhir terlihat bersama Sri Wahyuni—perempuan yang ditemukan tewas di area parkir Bandara Soekarno Hatta—mengaku langsung membeli tiket pesawat setelah mencekik leher Sri. Sesudahnya, dia selalu berpindah lokasi.

"Dia langsung ke bandara, beli tiket pesawat Lion Air pukul 14.45 ke Bali," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/11/2014).

Semula, Rikwanto mengatakan, tiket tersebut dibeli pada Sabtu (15/11/2014). Ketika dikonfirmasi ulang, dia meralatnya menjadi Senin (17/11/2014).

Di Bali, kata Rikwanto, JAH membeli tiket lagi untuk penerbangan ke Jayapura, Papua, dengan rute transit di Makassar, Sulawesi Selatan. JAH, lanjut Rikwanto, menginap semalam di Makassar.

Rikwanto mengatakan, JAH juga langsung membeli tiket untuk penerbangan ke Nabire setiba di Jayapura, dan baru tiba di Nabire tiga hari kemudian.

Menurut Rikwanto, JAH kembali ke rumah yang ditinggali istrinya di Nabire. Dua hari berada di Nabire, JAH ditangkap. Dalam pemeriksaan, JAH mengaku membunuh Sri dengan cara mencekik.

Rikwanto mengatakan, JAH mengaku bertengkar dengan Sri. Adapun status JAH telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Sri ini. Penyidik kepolisian masih menyelidiki alasan JAH mencekik Sri.

Keterangan soal tiket dan perjalanan JAH meninggalkan Jakarta, imbuh Rikwanto, adalah informasi yang dia terima dari penyelidikan di Polres Nabire.

Seperti diberitakan, Sri (42) ditemukan tewas di mobil Honda Freed bernomor polisi B 136 SRI di area parkir Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Saat ditemukan, kondisinya sudah bengkak dan busuk.

Mobil milik Sri diparkir di area ini sejak Senin (17/11/2014) pukul 08.21 pagi. Polisi tidak menemukan identitas apa pun di dalam mobil itu, kecuali kartu identitas sekolah atas nama Anggia Faradira (15), pelajar sebuah SMU di Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com