Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Terdakwa Pembunuh Ade Sara Sebut Ucapan Jaksa seperti Kuliah Hukum

Kompas.com - 25/11/2014, 17:54 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara terdakwa pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, Ahmad Imam Al Hafitd, mengatakan bahwa tanggapan dari jaksa penuntut umum Aji Susanto terhadap pembelaan Hafitd terlalu banyak teori dan kutipan. Pengacara Hafitd, Hendrayanto, mengatakan, ucapan JPU seperti sedang memberikan kuliah hukum.

"Dalam replik (jawaban jaksa terhadap tanggapan terdakwa) jaksa mengungkapkan terlalu banyak teori dan kutipan. Hal itu bukan untuk sidang ini, melainkan lebih tepat untuk kuliah hukum," ujar Hendrayanto ketika sidang duplik (jawaban terdakwa terhadap replik) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2014). [Baca: Setelah Hafitd dan Assyifa Berikan Pembelaan...]

Ucapan Hendrayanto itu beracuan kepada pernyataan jaksa sebelumnya. Jaksa memang sempat mengutarakan soal asas legalitas yang mengatakan tidak ada tindak pidana hukum tanpa sebuah undang-undang. Hal ini dijadikan acuan oleh jaksa untuk memberi tuntutan terhadap Hafitd.

Aji mengatakan, setelah sebuah pasal dibuat, seluruh masyarakat di Indonesia dianggap mengetahui, patuh, dan terikat terhadap undang-undang tersebut. [Baca: Masakan Terakhir untuk Ade Sara dari Ayah dan Ibu]

Jika seseorang melanggar salah satu pasal dalam undang-undang yang telah disahkan, ia jelas melanggar hukum dan dapat diproses secara pidana. Hal itulah yang disebut pengacara Hafitd, Hendrayanto, sebagai sebuah tanggapan yang penuh teori dan seperti kuliah hukum.

"Semakin dikaji, semakin terlihat api jauh dari panggang. Tidak ada yang mengacu kepada Pasal 340 KUHP (tentang pembunuhan berencana) sebagai dakwaan primer. Jaksa seperti kebingungan," kata Hendrayanto. [Baca: Jaksa: Hafitd Bukan Tak Punya Niat Sekecil Debu, melainkan Menggebu-gebu]

Selain itu, tidak ada hal lain yang ditanggapi Hendrayanto sebagai pengacara Hafitd. Dia menyatakan telah mengeluarkan semua pembelaan pada sidang-sidang sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com