Djarot diusulkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Setelah resmi diusulkan, pelantikan Djarot diperkirakan paling cepat akan dilakukan pada akhir Desember 2014.
"Kami sampaikan tadi keputusan DPP itu Pak Djarot. Prosesnya nanti memakan waktu 15 hari paling cepat (akhir Desember) atau satu bulan. Presiden bilang secepatnya," kata Wakil Ketua PDI-P DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di istana kepresidenan, Rabu petang.
Prasteyo hadir bersama Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Boy Sadikin menghadap Jokowi. Di dalam pertemuan itu, Prasetyo mengaku tidak ada obrolan cukup serius tentang calon pendamping Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
Dia hanya mengatakan sempat bercerita soal dinamika di DPRD DKI Jakarta. Namun, untuk urusan mencari pendamping Ahok, Jokowi sama sekali tak mempersoalkannya. [Baca: Sampaikan Djarot Saiful Jadi Pendamping Ahok, PDI-P DKI Temui Jokowi]
"Dia (Jokowi) enggak ikut-ikut, tergantung Pak Ahok. Beliau menyatakan bagus sekali, fine," kata Boy.
Boy yang juga santer dikabarkan menjadi pendamping Ahok itu mengaku tak mempersoalkan apabila akhirnya PDI-P memilih Djarot. Dia menyadari yang terpenting adalah kenyamanan Ahok dalam bekerja saat menjabat nanti.
"Dibahas kelebihan dan kekurangan masing-masing di DPP. Tetapi Pak Ahok lari ke Pak Djarot. Memang semua keputusan di tangan Pak Ahok, lebih cocok ke mana. Maka Pak Djarot yang ditunjuk. Jadi enggak ada masalah," ucap Boy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.