Djarot mengenang pertemuan keduanya. Saat itu, mereka bersama-sama mengikuti acara kerja sama antara PDI-P dan China. Dalam kerja sama tersebut, para kepala daerah di Indonesia diikutsertakan sebagai delegasi. Saat itu, keduanya berkomunikasi dengan intens. Namun, selepas itu, mereka tidak lagi berhubungan.
Namun, pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada 2012 kembali mempertemukan mereka.
"Saya diminta sama Bu Mega ikut mengurus pemenangan PDI-P saat pilgub lalu. Saya ketemu lagi sama Pak Ahok karena calonnya dari PDI-P Pak Jokowi, wakilnya, Pak Ahok," tutur Djarot kepada Kompas.com, di ruang kerjanya di DPR RI, Rabu (3/12/2014).
Mulai dari pertemuan itu, Djarot merasa cocok dengan Basuki. Dia mengaku memiliki visi dan misi yang sama dengan pria yang akrab disapa Ahok itu.
"Kita punya kesamaan visi, cita-cita. Saat bertemu dengan Pak Ahok pada 2006 lalu, kita berbincang banyak soal kesejahteraan masyarakat, mengubah birokrasi lebih baik. Kami punya pandangan yang sama tentang itu," ujarnya.
Pria asal Gorontalo tersebut melihat sosok Ahok sebagai pekerja keras dan politisi yang berhasil. Dia pun menyatakan siap untuk mendampingi Basuki membangun Jakarta Baru.