Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Selisih Biaya Denda Tilang Saat Pakai Jasa Calo

Kompas.com - 05/12/2014, 13:21 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Urusan administrasi yang rumit sering kali membuat orang segan melakoninya. Alhasil, sebagian orang memilih untuk menggunakan jasa calo. Salah satunya ialah mengurus sidang tilang.

Sidang tilang hasil Operasi Zebra 2014 yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Jumat (5/12/2014) pun diwarnai aksi para calo.

Calo-calo tersebut menawarkan jasa untuk menggantikan pelanggar mengantre dan mengambil surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK) yang disita petugas.

"Cuma ambil untung Rp 25.000 kok," kata seorang calo yang enggan disebutkan namanya. Namun, menurut observasi Kompas.com, selisih biaya denda yang harus dibayar saat menggunakan jasa calo lebih mahal dari itu.

Triyadi (19), salah seorang pelanggar, memilih tidak menggunakan jasa calo. Ia menilai, bayaran yang harus dia keluarkan untuk membayar calo terlalu besar, hampir 50 persen dari total biaya denda. [Baca: Sidang Tilang Dibuka Satu Pintu, Pelanggar Kecewa]

"Saya tadi ditawarkan pakai calo, disuruh bayar Rp 150.000. Saya pikir kemahalan, jadi mau antre sendiri. Ternyata, denda yang saya harus bayar Rp 100.000. Calo bilang cuma untung Rp 25.000 itu enggak benar, mereka untung besar," ujar Triyadi.

Triyadi melanggar akibat tidak memiliki SIM. Alhasil, STNK sepeda motornya ditahan di kawasan Roxi, Jakarta Pusat. Pelanggar lainnya, Rama (27), juga enggan menggunakan jasa calo. Ia mengaku ditawari jasa calo hingga Rp 200.000 untuk pelanggaran mobil yang dikenakan kepadanya.

"Enggak apa-apa saya antre sendiri. Saya sudah cuti buat sidang ini. Ngapain sudah jauh-jauh ke sini malah pakai calo," ujar warga Bekasi ini.

Atas pelanggaran menerobos lampu merah yang dibuatnya, Rama harus membayar denda Rp 150.000. Setelah membayar denda, ia pun dapat mengambil kembali SIM-nya yang sempat disita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Galang Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk: Sakit Hati karena Urusan Asmara

Motif Galang Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk: Sakit Hati karena Urusan Asmara

Megapolitan
Para Pekerja Takut Paru-paru Mereka Terpapar Debu Pelabuhan Tanjung Priok

Para Pekerja Takut Paru-paru Mereka Terpapar Debu Pelabuhan Tanjung Priok

Megapolitan
Motif Pembunuhan Imam Mushala di Kebon Jeruk: Pelaku Sakit Hati dan Dendam Selama 2 Tahun

Motif Pembunuhan Imam Mushala di Kebon Jeruk: Pelaku Sakit Hati dan Dendam Selama 2 Tahun

Megapolitan
Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Pekerja: Makan Aja Pakai Kuah Debu

Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Pekerja: Makan Aja Pakai Kuah Debu

Megapolitan
Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal, Dibuang di Tamansari Bogor

Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal, Dibuang di Tamansari Bogor

Megapolitan
Pemuda Tusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk, Polisi: Pembunuhan Berencana

Pemuda Tusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk, Polisi: Pembunuhan Berencana

Megapolitan
DPW PKS Jakarta Usulkan Nama Anies Baswedan untuk Pilkada DKJ 2024

DPW PKS Jakarta Usulkan Nama Anies Baswedan untuk Pilkada DKJ 2024

Megapolitan
Jenazah Pria yang Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor Diotopsi

Jenazah Pria yang Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor Diotopsi

Megapolitan
Marak Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

Marak Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Ojek Pangkalan yang Diduga Keroyok Pria di Stasiun Manggarai

Polisi Kantongi Identitas Ojek Pangkalan yang Diduga Keroyok Pria di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Dikeroyok Ojek Pangkalan saat Jemput Pacar di Stasiun Manggarai

Seorang Pria Diduga Dikeroyok Ojek Pangkalan saat Jemput Pacar di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Ahmed Zaki Klaim Telah Dapat Dukungan Masyarakat Buat Maju di Pilkada DKI 2024

Ahmed Zaki Klaim Telah Dapat Dukungan Masyarakat Buat Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Sespri Iriana Maju Pilkada Bogor, Pengamat : Bakal Kerja Ekstra jika Tak Punya Modal Politik

Sespri Iriana Maju Pilkada Bogor, Pengamat : Bakal Kerja Ekstra jika Tak Punya Modal Politik

Megapolitan
Ibu di Jaktim Paksa Anak Aborsi, Polisi: Penjual Obatnya Masih Dikejar

Ibu di Jaktim Paksa Anak Aborsi, Polisi: Penjual Obatnya Masih Dikejar

Megapolitan
Pria Baruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor

Pria Baruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com