Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan di DPRD DKI Jakarta Mereda

Kompas.com - 08/12/2014, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Dinamika politik di Dewan Perwakilan Rakyat DKI Jakarta mereda. Pihak-pihak yang bersitegang soal komposisi pimpinan komisi akhirnya menyepakati hasil musyawarah tentang alat kelengkapan dewan. Sidang pengesahan kelengkapan dewan direncanakan Senin (8/12/2014) ini.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, kesepakatan terjadi melalui proses yang berliku. Selama proses itu, semua pihak berkepentingan membuka dialog, baik di forum resmi maupun tidak resmi.

”Pembicaraan yang digelar berkali-kali itu akhirnya berbuah manis. Musyawarah dapat kami sepakati. Memang ada perbedaan pendapat saat penyusunan pimpinan komisi, tetapi itu bisa disepakati,” kata Prasetyo.

Menurut Prasetyo, pembagian kursi pimpinan yang disepakati itu, antara lain, adalah 4 kursi untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, 2 kursi untuk Partai Gerindra, 2 kursi untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS), 2 kursi untuk Partai Hanura, dan masing-masing 1 kursi untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat.

Mereka menempati kursi pimpinan yang terdiri dari ketua komisi, wakil ketua, dan sekretaris di lima komisi berbeda. Adapun komisi yang dimaksud meliputi Komisi A (bidang pemerintahan) diduduki kader PPP, Komisi B (perekonomian) dipimpin kader PKS, Komisi C bidang keuangan) oleh Partai Demokrat, serta Komisi E (kesejahteraan rakyat) dipimpin PDI-P).

Setelah pengesahan pimpinan komisi tersebut, DPRD DKI fokus pada percepatan membahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015. Prasetyo berpendapat, semua pimpinan fraksi memiliki komitmen yang sama untuk menata Jakarta.

Ketua Fraksi PKS Selamat Nurdin mengapresiasi kemajuan langkah itu. Kesepakatan pengisian alat kelengkapan dewan dilakukan dengan menghitung perolehan kursi setiap partai. ”Memang ada yang berpendapat lain, tetapi semua selesai setelah musyawarah,” kata Selamat.
APBD 2015

Setelah alat kelengkapan dewan disahkan pada Senin ini, kata Selamat, DPRD DKI perlu bergerak cepat. Semua anggota DPRD DKI harus berkonsentrasi mempercepat pembahasan Rancangan APBD 2015. Agenda pembangunan tahun depan, kata Selamat, tidak boleh terlambat.

”Kami tidak mau menjadi faktor penghambat pembahasan APBD,” kata Selamat.

Dia menginginkan komitmen serupa juga dimiliki tim anggaran eksekutif. Dengan demikian, pembahasan APBD dapat segera diselesaikan.

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, saat menyambangi DPRD, Jumat pekan lalu, berpendapat, problem utama legislatif di DKI Jakarta adalah komunikasi. Dia menyatakan akan mendekati secara pribadi anggota DPRD untuk mencairkan suasana.

Sejak anggota dewan dilantik tiga bulan lalu, komunikasi di DPRD DKI buntu. Akibatnya, pembentukan alat kelengkapan dewan molor sehingga pembahasan APBD 2015 tertunda. Polemik terjadi setelah empat dari lima unsur pimpinan legislatif mempersoalkan pelantikan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI pada 19 November lalu.

Mereka yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih menuntut pelantikan Basuki menunggu fatwa dari Mahkamah Agung. Kekecewaan mereka memuncak hingga akhirnya mengadu ke Komisi II DPR terkait pelantikan itu. Namun, perseteruan mereda dan akhirnya menemui titik temu pekan lalu.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Andi Baso mengatakan, sejumlah agenda kerja berpotensi terhambat karena molornya pembahasan APBD 2015. Hal itu antara lain pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi, pengadaan alat berat untuk pengerukan sungai dan waduk, serta pembangunan 20.000- 50.000 unit rumah susun sederhana sewa. (NDY/MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com