Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Injak Rem Dua Kali Jadi Kode bagi Sopir Taksi Komplotan Perampok

Kompas.com - 08/12/2014, 18:36 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komplotan perampok dalam taksi putih, yaitu Sutrisno, Edwar, Jambi, dan Agus, memiliki kode sendiri ketika merampok perempuan yang menjadi penumpang taksi mereka. Kode itu dibuat khusus sebagai pertanda antara sopir taksi, yaitu Sutrisno, dan pelaku yang bersembunyi di ruang bagasi taksi, yaitu Edwar dan Agus.

"Kodenya, ketika rem diinjak dua kali, dia (Edwar atau Agus) keluar dari (ruang) bagasi," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/12/2014).

Heru mengatakan, kode tersebut diberikan oleh Sutrisno ketika taksi sudah mendapat penumpang. Setelah beberapa menit sejak penumpang naik, barulah Sutrisno membuat kode itu untuk Edwar atau Agus yang berada di ruang bagasi taksi.

Ketika merasakan hentakan rem sebanyak dua kali, Edwar atau Agus keluar dari ruang bagasi dan bergerak ke kursi penumpang. Selanjutnya, penumpang akan menerima ancaman.

"Edwar yang bertugas di bagasi mengancam korban dengan kata-kata 'diam, saya bunuh kamu!'" ujar Heru. [Baca: Polda Metro Sebut Perampok di Taksi Putih Mengaku Sopir Taksi Blue Bird]

Sambil diancam, Sutrisno tetap mengemudikan taksinya dan menjemput perampok lain, J, di tempat yang disetujui. Ketika Jambi masuk, pengancaman terhadap penumpang pun semakin menjadi.

Jambi bertugas menguras harta korban dan mengambil uang korban dari ATM. Saat ini, polisi telah berhasil menangkal tiga pelaku perampokan, yaitu Sutrisno, Edwar, dan Agus Supriyanto.

Agus juga merupakan komplotan perampok yang bersembunyi di dalam bagasi pada perampokan terakhir mereka di Sudirman Central Business District (SCBD). Pada perampokan terakhir itu, Agus menggantikan posisi Edwar.

Perampok yang baru naik di tengah jalan, Jambi, saat ini masih buron. Dalam penangkapan, polisi juga menyita barang bukti berupa satu senjata api mainan, satu laptop, satu gerinda, dan kunci Inggris. Tidak hanya itu, polisi juga menyita seragam perusahaan taksi Blue Bird.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com