Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hashim Mundur dari Jabatannya di Taman Margasatwa Ragunan

Kompas.com - 10/12/2014, 12:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Hashim Djojohadikusumo mengundurkan diri dari jabatan yang telah dipegangnya selama sekitar 1,5 tahun itu terhitung sejak hari ini, Rabu (10/12/2014).

Keterbatasan waktu menjadi alasan utama bagi pengusaha yang juga petinggi Partai Gerindra itu untuk tak lagi berkecimpung dalam pengelolaan taman margasatwa tersebut.

"Mengawasi pengelolaan TMR sebenarnya merupakan sebuah tugas pengabdian yang sangat terhormat. Akan tetapi melihat perkembangan yang ada, keterbatasan waktu, dan alasan profesional serta operasioanal tidak ada pilihan lain selain mengundurkan diri," kata Hashim melalui keterangan tertulisnya.

Hashim mengaku telah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menyampaikan langsung surat pengunduran dirinya itu.

"Saya baru saja menghadap Ir. Basuki Tjahaya Purnama selaku Gubernur DKI Jakarta untuk menyampaikan secara resmi surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Dewan Pengawas BLUD TMR," ucap adik kandung dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto itu.

Hashim kemudian menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memercayainya mengemban posisi sebagai Kepala Dewan Pengawas BLUD TMR selama 1,5 tahun terakhir.

Ia pun berharap ke depannya Pemprov DKI, di bawah pemerintahan Basuki, tetap konsisten untuk menjadikan TMR sebagai pusat konservasi flora dan fauna bertaraf internasional. Menurut dia, dibutuhkan sebuah idealisme kebangsaan yang berorientasi pada kepentingan publik untuk mencapai hal tersebut.

"Semoga Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Bapak Basuki Tjahaya Purnama tetap konsisten menjaga dan mengawal keberadaan Taman Margasatwa Ragunan dalam fungsi utamanya sebagai lembaga konservasi flora dan fauna Indonesia, fungsi pendidikan, dan rekreasi, serta fungsi penting lainnya. Sekaligus melawan gempuran komersialisme dan materialisme yang tak memihak rakyat," papar dia.

Hashim diangkat menjadi Kepala Dewan Pengawas BLUD TMR sejak 7 Mei 2013. Pengangkatannya dituangkan dalam surat Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 737 Tahun 2013,  yang ditetapkan dan ditandatangani oleh gubernur saat itu, Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com