Rampungnya pembangunan tempat penampungan PKL pun dibenarkan oleh seorang mandor proyek pembangunan tersebut. "Kalau pembangunan ini sudah jadi 100 persen, tinggal pembersihan dan peralihan saja," kata Hendra, mandor proyek, Kamis siang.
Kios-kios untuk PKL itu masing-masing berukuran 3,5 x 2 meter. Setiap kios dilengkapi dengan wastafel untuk mencuci piring, meja, serta lemari kecil di bawahnya. Di setiap sisi kios terdapat dua wastafel putih untuk mencuci tangan.
Belum terlihat adanya bangku dan meja untuk pengunjung. Hendra pun tak tahu jelas kapan bangku dan meja diletakkan di setiap kios. "Wah, kalau itu saya kurang tahu ya. Soalnya itu bukan bagian saya. Saya hanya membangun, tetapi kalau bangunan sudah selesai. Tinggal pembersihan dan dirapikan saja," kata Hendra.
Dihubungi terpisah, Ikhsan yang merupakan konsultan dari kontraktor proyek, yakni Gawantika Konstruksi, membenarkan hal itu.
"Kalau bangunan sudah jadi. Tinggal pembersihan dan dirapikan saja. Jika tidak ada halangan, tanggal 15 Desember sudah rampung seluruhnya," kata Ikhsan.
Bangunan dengan 124 kios dan 115 gerobak ini nantinya akan diisi oleh PKL Monas. Selain itu, tempat itu akan menjadi tempat pelatihan usaha kecil menengah (UKM) yang diberi nama Lenggang Jakarta. Nantinya para pedagang akan mendapat pelatihan dalam hal menyajikan makanan yang lezat dan bersih.
Salah seorang pengunjung Monas yang berada tidak jauh dari tempat penampungan PKL ini mengaku cukup senang dengan adanya lokasi tersebut di kawasan wisata Monas.
"Bagus yah, tempatnya kelihatan nyaman dan rapi. Kebersihan jadi akan lebih terpantau tinggal pengelolaan nantinya gimana, akan baik atau tidak," kata Abdul (40).
Namun, ia menyayangkan tempat itu cukup jauh dan berada di luar lingkungan Monas. "Sayang juga kenapa tempatnya jauh dari Monas. Paling yang berkunjung kalau enggak orang yang mau pulang atau shalat. Memang sih kalau di dalam (lingkungan Monas) takut kumuh, tapi saya rasa jika bisa dikelola dengan baik tidak akan membuat Monas kumuh," ujar Abdul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.