Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta ICW Mengecek Gaya Hidup Pejabat DKI

Kompas.com - 15/12/2014, 08:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta bantuan Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk mengecek gaya hidup para pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

"Saya ingin ICW mengecek gaya hidup pejabat DKI. Ingin tahu mereka yang suka ke luar negeri berapa kali, lalu mereka kan ada geng-gengnya," ujar Basuki, saat memberikan orasi budaya pada acara 'Demokrasi tanpa Korupsi' yang digelar Indonesia Corruption Watch (ICW) di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (14/12).

Dikatakan Basuki, berbagai permasalahan di Ibu Kota berakar pada maraknya kasus korupsi. "Semua masalah DKI seperti kemacetan, banjir dan sebagainya itu akarnya adalah korupsi. Kalau kita bisa bereskan ini semua layanan terpadu bisa teratasi dengan baik," kata Ahok, sapaan akrabnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Wijoyanto.

Dalam memimpin Pemprov DKI Jakarta, sambung Basuki, dirinya tidak akan segan-segan memberantas praktik korupsi secara tegas. "Kalau kepala lurus maka bawahnya juga lurus. Minimal kalau saya lurus bawahan saya juga nggak berani macam-macam," ucapnya.

Ia mengungkapkan, pada akhir Desember 2014, banyak pejabat DKI yang memiliki kinerja buruk akan distafkan dan digantikan oleh para pegawai muda yang jujur untuk membenahi Jakarta.

”Pejabat DKI yang enggak bagus mau distafkan saja. Kalau coba mecat orang enggak apa-apa, kalau salah, ya balikin. Daripada kita sangka dia baik, tapi ternyata nggak, program ketinggalan," katanya.

Basuki juga telah mengintruksikan seluruh jajaran dinas agar transparan dalam melaksanakan tugasnya termasuk merekam dan mengunggah ke YouTube kegiatan rapat pembahasan anggaran bersama DPRD DKI. ”Kalau anggota dewan menolak direkam, saya sudah minta SKPD tidak usah dilayani,” tuturnya.

Ditambahkan Basuki, Jakarta akan menjadi smart city sehingga masyarakat dapat mengetahui kondisi Ibu Kota serta penanganannya. ”Dengan konsep smart city, warga akan semakin tahu bagaimana kondisi Jakarta. Mudah-mudahan semua program di DKI bisa selesai,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com