Dalam sambutannya, Basuki mengapresiasi koordinasi yang terjalin baik antara Pemprov DKI-Kepolisian-TNI dalam menciptakan kenyamanan serta ketertiban Ibu Kota. Untuk mewujudkan kenyamanan tersebut, kata Basuki, diperlukan ketertiban dan ketaatan pada hukum yang berlaku.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta koordinasi aparat TNI dan Polri untuk menciptakan Jakarta sebagai Smart City. Pria yang akrab disapa Ahok itu mengklaim, melalui aplikasi Jakarta Smart City, aparat keamanan dapat mendeteksi posisi personel dI lapangan.
"Tentunya saya tidak ingin ada petugas yang gugur dalam tugas karena oknum tidak bertanggung jawab pelanggar konstitusi. Januari ini, kami akan menyebar 500 CCTV dan di akhir tahun akan ada 2500 CCTV yang tersebar di seluruh sudut Jakarta," kata Basuki.
Selain itu, Basuki juga menjanjikan bakal menyediakan kendaraan motor trail bagi petugas di lapangan. Petugas dapat mengintai potensi kejahatan melalui CCTV dan mengejarnya dengan menggunakan kendaraan trail di lapangan.
Ia berharap koordinasi yang terjalin antara Pemprov DKI-TNI-Polri ini bisa diadopsi oleh daerah lainnya. Presiden Joko Widodo, lanjut dia, menginginkan Jakarta menjadi etalase dan model bagaimana sebuah daerah dapat menegakkan hukum dengan baik dan menciptakan suasana aman, nyaman, serta damai bagi warganya.
"Apabila ada kesulitan, Pemprov DKI selalu membuka pintu bagi TNI/Polri dan kesulitan akan diselesaikan bersama. Kami semua saudara kesatuan dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas Basuki.
Apel tersebut turut dihadiri oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono, Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar, Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso, dan jajaran pejabat Pemprov DKI lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.