Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Masih Bingung Cari Tempat Parkir

Kompas.com - 18/12/2014, 09:41 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hari kedua uji coba pembatasan sepeda motor di Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat hingga pukul 8.30 berjalan dengan lebih lancar. Pengendara motor yang mencoba menerobos ataupun bingung pun berkurang.

"Mungkin mereka (pengendara motor) sudah mulai ngerti ada aturan begini. Dari pagi tadi belum ada yang nyelonong," ujar salah satu petugas polisi yang berjaga di Bundaran Patung Kuda Briptu F Prasetyo, Kamis (18/12/2014).

Kendati demikian, Prasetyo menuturkan, ada pengendara motor yang masih kebingungan mencari parkir masuk gedung yang lokasinya tidak jauh dari perempatan. Seperti pantauan Kompas.com pagi ini, ada pengendara motor Honda Vario merah yang ingin parkir di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Biasanya lewat pintu depan, Pak," ujar pengendara itu, meminta kepada polisi untuk mengizinkannya lewat Jalan MH Thamrin.

Namun, petugas yang berjaga dengan tegas menolak permintaannya.

"Bapak lewat pintu belakang saja," ujar petugas sambil menunjukkan arahnya.

Alhasil, pengemudi berhelm hitam itu pun berbelok ke kiri masuk ke Gedung Kementerian ESDM bagian samping.

"Dari pagi tadi saya jaga baru dua orang yang masih bingung," ujar Prasetyo.

Sementara itu, lalu lintas di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat pagi ini relatif lancar. Kendaraan bisa melaju dengan kecepatan 40-60 kilometer per jam. Petugas polisi dan Dinas Perhubungan pun masih setia berjaga-jaga di setiap persimpangan jalan. Cuaca tampak mendung berawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com