"Sekitar jam 1.20, tanggal 23 Desember ditemukan oleh dua petugas angkasa pura ada WN Tiongkok sendirian di situ. Sedang melamun," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/12/2014).
Kemudian, kata Rikwanto, R dan B mencoba berkomunikasi dengan SY menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Namun, SY tidak mengerti kedua bahasa tersebut dan hanya bisa berkomunikasi dengan Bahasa Mandarin. [Baca: Diduga Perkosa WN Tiongkok, Dua Petugas Angkasa Pura Jadi Tersangka]
Selanjutnya, R dan B berkomunikasi dengan SY menggunakan bahasa tubuh. Setelah itu, R dan B mengantarkan SY ke Hotel Pop yang berada tidak jauh dari Bandara Soekarno-Hatta.
Saat tiba di Hotel Pop, mereka memesan kamar dengan atas nama R. Rikwanto juga mengatakan R yang membayar kamar itu.
Selanjutnya, R dan B beserta SY naik ke kamar hotel yang mereka pesan. Berdasarkan keterangan R dan B, mereka mengaku telah menggauli SY di sana. Setelah itu, SY ditinggal di kamar hotel.
Masih pada hari yang sama, sekitar pukul 10.00 WIB, SY bangun dan langsung meninggalkan kamar hotel. Dengan berjalan kaki, SY pergi kembali ke Bandara Soekarno-Hatta dan meninggalkan tasnya di kamar hotel.
Sesampainya di bandara, SY malah menangis dan berteriak-teriak sampai menjadi perhatian banyak orang. Sehingga, SY terpaksa diamankan oleh polisi dan dibawa ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Di Polres Bandara Soekarno Hatta, polisi kembali mengalami kesulitan berkomunikasi dengan SY. Polisi pun berinisiatif memanggil penerjemah untuk membantu memahami keterangan SY. Dari penerjemah ini lah diketahui adanya dugaan pemerkosaan. "Dugaan pemerkosaan ini muncul sekilas dari penerjemah," ujar Rikwanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.