Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kios Dibongkar, Pedagang di Sekitar Stasiun Pasar Minggu Pasrah

Kompas.com - 30/12/2014, 11:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pemilik lapak kios di sepanjang trotoar sebelum Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tampak pasrah dengan membongkar serta mengosongkan tempat jualan mereka. Hari ini, tempat usaha yang mereka sewa kepada PT Kereta Api itu dibongkar petugas.

Edi (41), pemilik tempat usaha pangkas rambut di tempat itu, terpaksa menerima ketika kiosnya dibongkar oleh petugas. Edi kecewa karena sudah merasa nyaman berusaha di tempat tersebut. "Sudah nyaman di sini. Tempatnya juga enak. Mau bagaimana lagi, soalnya kontrak kita sudah habis," kata Edi di lokasi penertiban, Selasa (30/12/2014).

Menurut Edi, saat ini sangat sulit untuk mencari lokasi pengganti yang serupa, apalagi tempat sewa belum tentu murah. "Yang sekarang susah itu kalau cari tempat lagi. Di mana-mana sudah penuh. Harganya juga sudah pasti lebih," ujar Edi.

Senada dengan Edi, Gita (55), wanita paruh baya yang menjadi pedagang alat musik, menerima ketika tempat usahanya dibongkar. Ia mengaku menyewa lahan itu ke PT KA dengan membayar Rp 28 juta untuk enam pintu kios.

Ia hanya memakai satu kios, sementara sisanya dia sewakan kepada pedagang lainnya. "Rugi sih enggak ada karena memang kontrak kita sudah habis. Mereka enggak mau perpanjang lagi. Soalnya di surat kita sudah ada perjanjian itu. Dalam perjanjian, kalau sewaktu-waktu ini mau dipakai lagi (oleh PT KAI), ya enggak ada ganti rugi. Kita terima-terima saja," ujarnya.

Perwakilan Humas Daop I PT KA, Agus Komarudin, saat dikonfirmasi mengatakan, penertiban 138 kios di lahan milik PT KA di sekitar Stasiun Pasar Minggu itu dilaksanakan dalam rangka penataan stasiun. Rencananya, sebagian lahan akan digunakan untuk membangun ruang terbuka hijau (RTH) dan hal-hal lain yang termasuk program penataan stasiun itu.

"Yang terpenting itu untuk keselamatan perjalanan kereta dan kendaraan yang melintas. Adanya bangunan di situ kan mengganggu jarak pandang masinis dan pengendara karena tertutup sama bangunan. Makanya kita bebaskan," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com