Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Kantor Baru, Lurah Susan Dicurhati Warga Gondangdia

Kompas.com - 03/01/2015, 15:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Lurah Gondangdia Parsiyo curhat kepada Lurah Gondangdia yang baru, Susan Jasmine Zulkifli, mengenai permasalahan warga yang ada di daerah Gondangdia. Salah satunya ialah mengenai warga Gondangdia yang sering kali tidak mau kerja bakti.

"Kerja bakti kita itu enggak rutin Bu, yang turun itu kita-kita juga," ujar Parsiyo di Kelurahan Gondangdia, Sabtu (3/1/2015). Parsiyo menceritakan, jika di kelurahan lain, kerja bakti itu diikuti oleh warga-warga dan pegawai kelurahan ikut membantu dan menyediakan alat-alat. Di Gondangdia, kerja bakti dilakukan oleh pegawai-pegawai kelurahan. Padahal, surat-surat edaran kerja bakti sudah disebar. [Baca: Hari Pertama Kerja, Lurah Susan Ingin Ubah Dekorasi Kelurahan Gondangdia]

Selain itu, salah satu pegawai harian lepas juga mengeluhkan soal sikap warga mengenai coretan di dinding-dinding rumah. Jika melihat ada coretan di dinding, pegawai kelurahan biasanya akan mengecat kembali agar coretan itu tertutup.

Sayangnya, justru warga sendiri yang tidak suka jika coretan itu dihapus. Tak jarang mereka menghapus kembali cat yang dilakukan pegawai lurah. "Kata mereka warnanya enggak samalah Bu. Makanya, belum 10 menit dicat, eh sudah disiram lagi," keluh PHL itu.

Kompleks perumahan yang ada di Kelurahan Gondangdia merupakan salah satu kawasan elite dengan rumah-rumah besar. Parsiyo mengatakan kepada Susan hal ini menjadi penyebab acuhnya warga dalam berpartisipasi dengan program kelurahan.

Parsiyo juga bercerita mengenai ketua-ketua RT yang ada di Gondangdia. "Kalau di sini pada enggak mau jadi ketua RT Bu. Padahal, kalau di tempat lain pada berebutan," ujar Parsiyo.

Susan pun mendengarkan dengan saksama keluhan-keluhan itu. Hari ini, Susan memang khusus datang ke kantor barunya untuk mengetahui permasalahan yang ada di wilayah pemerintahannya yang baru.

Untuk diketahui, Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli dimutasi oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menjadi Lurah Gondangdia, Jakarta Pusat, mulai Jumat (2/1/2015). Ia pun akan mulai bekerja di kelurahan yang ada di Kecamatan Menteng itu mulai hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com