Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kompleks Batalyon Siliwangi Terluka Kepalanya Saat Penertiban

Kompas.com - 08/01/2015, 12:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penertiban lahan di Kompleks Batalyon Siliwangi, Jalan Jambul Lama RW 10, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (8/1/2015) menyebabkan belasan warga luka-luka. Bahkan, salah satu korbannya, adalah seorang ibu yang mengalami luka bocor di kepalanya.

Keke (50), warga RT 9/10, mengaku, saat itu ia bersama puluhan warga lainnya, menjaga sebuah gang kecil agar pasukan Kodam Jaya, tidak masuk ke permukiman. Namun, saat itu, pasukan memaksa untuk menembus pertahanan warga.

"Kita sampai dorong-dorongan lawan TNI. Mereka bawa pentungan, sedangkan kami enggak pakai alat apa-apa. Pas dorong-dorongan itu, mereka mentungin warga. Kepala saya kena pukul pentungan mereka sebanyak tiga kali. Kepala saya langsung berdarah, saya juga sempat ditendang," kata Keke, ditemui di RT 9/10, dengan kausnya yang berlumuran darah.

Keke pun langsung mundur menyelamatkan diri. Begitu juga dengan warga lainnya. Karena kalah jumlah, akhirnya mereka mundur dari desakan para pasukan. [Baca: Protes Penertiban, Warga Kompleks Batalyon Siliwangi Blokade Jalan]

"Saya langsung selamatkan diri bareng warga yang lain. Enggak cuma saya yang luka, tetapi ada kurang lebih 15-an warga yang luka-luka. Kepala saya sampai sekarang belum saya jahit. Saya masih syok," katanya.

Hingga kini, proses penertiban masih berlangsung. Beberapa warga juga masih memilih bertahan di tempatnya masing-masing. (Mohamad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com