Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Pohon Damar di Kebun Raya Bogor Itu Tumbang

Kompas.com - 11/01/2015, 15:56 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Pohon yang tumbang di Kebun Raya Bogor adalah jenis Agathis dammara atau pohon damar. Pohon berdiameter sekitar satu meter dan tinggi delapan meter itu tumbang karena faktor usia. Tidak ada angin tidak ada hujan.

"Pohon yang tumbang itu jenisnya Agathis dammara atau nama umumnya pohon damar," kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor Didik Widyatmoko, saat memberikan keterangan di RS PMI Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/1/2015). Pohon ini tumbang menewaskan empat orang dan melukai 21 orang lainnya. Baca: Pohon di Kebun Raya Bogor Tumbang, 4 Orang Tewas.

 

Didik mengatakan bahwa pohon damar tergolong pohon yang mudah patah, pohon tersebut mengalami kelapukan di bagian dalam sehingga tidak mudah terlihat dari luar secara kasat mata.

"Kami belum mengecek umurnya berapa, ini akan segera dilakukan pemeriksaan," kata Didik.

Menurut dia, lokasi pohon tumbang terletak di Jalan Astrid dalam Kebun Raya Bogor. Di lokasi tersebut memang banyak terdapat pohon damar. Pohon tersebut memiliki ukuran sangat besar dan tinggi, rata-rata pohon yang ada di dalam kebun raya sudah berusia tua.

"Kita mengamati pohon banyak yang cacat di dalam, sehingga tidak terlihat dari luar," kata Didik.

Identifikasi

Pascakejadian tersebut, lanjut Didik, pihaknya langsung akan melakukan identifikasi seluruh pohon yang ada di Kebun Raya Bogor.

Identifikasi dilakukan kepada satu per satu pohon untuk mengetahui kondisi, serta usia pohon. Jika ada pohon yang membahayakan akan langsung ditebang dan dipangkas.

Peristiwa tumbangnya pohon damar ini mengakibatkan 21 orang terluka dan empat orang lainnya meninggal dunia. Para korban merupakan karyawan PT Asata Mandiri Agung, pabrik manufaktur otomotif.

Kronologi kejadian, peristiwa terjadi saat 180 karyawan pabrik manufaktor otomotif yang terletak di Nanggewer Cibinong tersebut sedang melakukan kegiatan "family gathering" di Jalan Astrid, Kebun Raya Bogor.

Rata-rata korban yang tertimpa pohon sedang berada di dalam tenda, dengan posisi duduk mengampar di atas rumput. Sehingga saat kejadian para korban tidak sigap menghindar.

Koordinator serikat pekerja PT Asata Mandiri Agung, Ujang, mengatakan, mereka tidak menyadari pohon akan tumbang dan menimpa rombongan karyawan.

Ujang mengatakan, saat kejadian memang terdengar ada suara kresek-kresek dari pohon. "Tiba-tiba saja tumbang, saya posisinya berdiri di luar tenda. Saya sempat teriak ke teman-teman yang ada di sekitar ada pohon tumbang, tetapi karena posisi mereka duduk tidak sempat menghindar," cerita dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com