Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Karya Ingin Bangun Monorel, Ahok Ajukan Dua Syarat

Kompas.com - 13/01/2015, 13:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama memberi dua syarat kepada PT Adhi Karya jika ingin membangun monorel di Jakarta. Hal ini disampaikannya seusai mendengar presentasi PT Adhi Karya yang menawarkan investasi pembangunan monorel di Jakarta. 

"Kita tentu senang (ada swasta mau membangun moda transportasi massal di Jakarta). Dia (PT Adhi Karya) mau investasi, tetapi saya bilang ada dua syarat yang harus mereka penuhi," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (13/1/2015). 

Syarat pertama adalah harus ada perjanjian yang mengatur tentang syarat pembangunan fisik monorel. Apabila PT Adhi Karya membangun infrastruktur di atas lahan DKI dan di tengah jalan, pembangunan itu tidak dapat dilanjutkan, maka Pemprov DKI berhak untuk melakukan pembongkaran bangunan fisik itu.

"Kalau (pekerjaan) kamu mangkrak, waktu nancepin bangunan di tanahnya kami, semua barang Anda yang mangkrak itu punya kami. Kami sita, kami robohkan, dan mau kami pakai, itu urusan kami," kata Basuki. [Baca: PT JM Kesal Diperlakukan Tidak Adil oleh Ahok]

Kemudian, syarat kedua, lanjut dia, apabila pembangunan monorel telah selesai, tetapi saat beroperasional PT Adhi Karya merasa rugi dan memberhentikan operasional monorel, Pemprov DKI tidak memiliki kewajiban apa pun untuk membayar kerugian tersebut.

Di sisi lain, lanjut Basuki, Pemprov DKI berhak mengambil alih pengoperasian monorel tanpa mengganti biaya investasi yang telah digelontorkan PT Adhi Karya. Basuki mengaku mengajukan dua syarat pembangunan monorel itu kepada PT Adhi Karya agar proyek tidak lagi mangkrak seperti PT Jakarta Monorail (PT JM).

"Jadi, (swasta) jangan keenakan, barangnya sudah jadi, merasa rugi dan memaksa DKI untuk beli, atau kalau kami mau mengoperasikan, dia bilang bayar dulu dong kereta kami, saya enggak mau lagi kejadian itu. Saya tidak mau mangkrak lagi," ucap Basuki.

PT Adhi Karya menawarkan pembangunan monorel di tiga koridor, yakni Bekasi-Cawang, Cibubur-Cawang, dan Cawang-Kuningan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com