Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Percaya Laporan, Wali Kota Jaktim Tinjau Sampah di Kramatjati

Kompas.com - 13/01/2015, 16:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur Bambang SW meninjau tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (13/1/2015). Peninjauan itu terkait masalah sampah yang sempat tidak tertangani dengan baik, sehingga menggunung.

Pantauan Kompas.com, Bambang tiba didampingi Camat Kramatjati Eka, Lurah Kelurahan Tengah Tarmidzi, dan Manajer Pasar Induk Kramatjati M Salam. Rombongan lantas bergegas ke tempat pembuangan sampah yang berada di belakang pasar induk.

Di lokasi, rombongan disambut bau busuk sampah, lumpur sampah, dan gunungan sampah yang menggunung. Puluhan pekerja kebersihan nampak tengah bekerja membersihkan sampah. Sebuah alat berat terlihat hilir mudik mengangkat sampah untuk digiring ke TPS.

Sampah memang nampak menumpuk, di sudut-sudut jalan, persis di belakang lapak-lapak pedagang pasar. Bau dan keberadaannya terasa amat mengganggu.

Bahkan, kendaraan yang melintas di depan TPS, khususnya sepeda motor mesti berhati-hati karena ada lumpur limbah sampah. Mulai dari sayur mayur dan buah-buahan yang sudah busuk, serta sampah lainnya, berserak di sudut-sudut dan jalan.

Selasa sore, para pekerja kebersihan dan alat berat nampak memindahkan sampah yang menumpuk itu. Wali Kota Jaktim Bambang SW memantaunya dari tepi jalan. Ia berbincang dengan Manajer Pasar Induk Kramatjati M Salam. Menurut Bambang, sampah menggunung ini sudah mulai diatasi.

"Saya hari ini bersama camat dan lurah melihat kira-kira permasalahan apa yang belum teratasi di sini," ujar Bambang, di lokasi, Selasa sore.

Bambang mengaku sudah mendengar mengenai persoalan sampah di Pasar Induk Kramatjati dari anak buahnya dan juga pemberitaan media. Namun, ia ingin melihat langsung persoalan sampah menggunung itu. [Baca: Di Pasar Induk Kramatjati, Gunungan Sampah Lebih Tinggi dari Truk Pengangkut Sampah]

"Saya awalnya tidak begitu percaya laporan dari anak buah. Akhirnya saya ke sini langsung dan ternyata memang sudah teratasikan," ujar Bambang, di samping alat berat yang hilir mudik mengangkat sampah.

Sebelumnya, pedagang di Pasar Induk Kramatjati mengeluh karena sampah yang menggunung. Para pedagang, terutama yang berjualan dekat tempat pembuangan sampah itu, khawatir tidak ada pembeli karena terganggu bau sampah. Mereka juga mengeluhkan keterlambatan pengangkutan sampah oleh pengelola pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com