Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan, Mahar "Laskar Pelangi"

Kompas.com - 13/01/2015, 21:31 WIB
KOMPAS.com - Kabar duka meruyak sejak Senin (12/1) siang mengenai meninggalnya Verrys Yamarno. Mahasiswa Institut Kesenian Jakarta itu ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di kamar indekosnya di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Dikutip dari Kompas.com, mendiang beberapa kali mengeluhkan sakit kepala kepada teman indekos, tetapi selalu menolak apabila diajak untuk berobat ke rumah sakit.

Verrys meninggalkan kesan bagi sebagian masyarakat Indonesia yang pernah menikmati kisah Laskar Pelangi, sebuah tetralogi novel yang ditulis oleh Andrea Hirata yang mengisahkan perjuangan murid SD di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Dari 10 bocah yang diasuh oleh pengajar bernama Bu Muslimah, ada seorang bocah bernama Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam.

Saat novel tersebut difilmkan, peran bocah itu dilakoni oleh Mahar. Aktingnya berhasil memikat mata penonton film itu, termasuk saat dia menyanyikan ”Bunga Seroja” di film tersebut.

Kabar meninggalnya Verrys pun menjadi perbincangan di media sosial sejak Senin kemarin sore. Penyebutan kata ”Verrys” di Twitter, menurut layanan analisis Topsy, melejit menjadi 19.000 kali dalam waktu kurang dari 24 jam. Kebanyakan tweet yang muncul adalah ucapan belasungkawa atas berpulangnya Verrys.

Linimasa juga dipenuhi gambar Verrys sewaktu memerankan Mahar, bocah yang berkalung radio transistor di tengah padang rumput. Akun @hexaikon mengunggah gambar dari adegan Mahar dalam karnaval 17 Agustus dengan diimbuhi pesan ”#RIPMahar.. Thanks for beautiful awesome talented cheerful Mahar, u inspiring me.. Seriously my fave character.”

”Baru saja mendarat di Jakarta. Sangat sangat sangat berduka mendengar kabar perginya laskar pelangiku Verrys ’Mahar’ Yamarno,” kicau akun @Mirles milik Sutradara Mira Lesmana pada Senin malam.

Beberapa pengguna juga berbagi kesan dan pelajaran yang dipetik dari peran Mahar maupun kisah di Laskar Pelangi, seperti akun @IndraTriyanto98 yang bercuit bahwa film tersebut menginspirasinya untuk terus berani bermimpi dan berjuang mewujudkan mimpi. Akun Facebook-nya juga menjadi tempat bagi para penggemar untuk meninggalkan kata perpisahan.

Selamat jalan, Mahar. (Didit Putra Erlangga Rahardjo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com