Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Pasar Jembatan Besi Tak Layak

Kompas.com - 16/01/2015, 10:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi Pasar Jembatan Besi di Jalan Jembatan Besi II, Tambora, Jakarta Barat, cukup memprihatinkan. Para pedagang pun uring-uringan dan mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk segera melakukan perbaikan total.

Pantauan Warta Kota di lokasi, Kamis (15/1/2015), kondisi atap yang terbuat dari asbes sudah banyak yang bolong. Beberapa fiberglass yang digunakan untuk menambal juga sudah banyak yang rusak.

Bau tak sedap sudah tercium di area parkir. Kesemrawutan juga terlihat saat masuk ke dalam pasar. Bekas banjir masih terlihat di beberapa rolling door kios. Plafon di kios paling depan juga banyak yang sudah jebol akibat terkena bocoran air hujan.

Waryadi (46), pedagang telur di pasar itu, mengatakan, kondisi pasar sebenarnya sudah tidak layak untuk berjualan. Jika hujan, pasar itu terendam banjir.

"Wah, tingginya 50 cm kalau banjir. Terpaksa deh kami enggak jualan. Siapa yang mau beli kalau pasarnya banjir. Sekitar dua jam baru surut banjirnya," kata pria yang sudah 17 tahun berjualan di pasar itu.

Dia mendukung jika ada program pemugaran total yang dilakukan PD Pasar Jaya. Pasalnya, selama ini hanya dilakukan renovasi kecil.

Waryadi mengatakan, sejak beberpa bulan lalu berembus kabar ada sejumlah pedagang yang berupaya merenovasi sendiri lewat bantuan investor. Namun hal itu urung dilakukan karena hal itu terlalu ribet.

"Infonya ada investor yang mau bangun ini pasar, tetapi sampai sekarang enggak jadi juga. Katanya sih enggak boleh sama PD Pasar Jaya. Saya juga enggak setuju. Ini kan pasar punya Pemprov, masa yang renovasi swasta," kata warga Kalianyar, Tambora, tersebut.

Nita Haryati (44), pedagang sembako di pasar tersebut, mengatakan hal yang sama. Dia juga berharap pasar itu segera direnovasi. Menurut dia kondisi pasar itu sudah tidak layak karena banyak atapnya yang bocor.

"Segeralah diperbaiki. Kami kan sudah setor tiap bulan ke PD pasar jaya. Ya harus segera direnovasilah, biar pengunjung nyaman," ucap perempuan yang omzet berdagangnya mencapai Rp 4 juta sehari itu.

Ia mengatakan pasar tersebut belum pernah direnovasi total sejak awal beridiri. Pasar itu tergenang, selain bocor akibat hujan juga karna posisi pasar yang lebih rendah dari jalan.

Meskipun demikian, dia berharap Pemprov DKI tidak lantas menaikkan harga sewa kios kalau pasar itu sudah direnovasi.

Diminta bersabar

Kepala Pasar Jembatan Besi, Suparwi, yang ditemui Warta Kota, mengatakan, pedagang diminta bersabar. Menurut dia, pada Kamis kemarian dia baru mengikuti rapat di kantor Wali Kota Jakarta Barat terkait rencana pemugaran pasar.

"Yang jelas hasil rapat tadi di Wali Kota, PD Pasar Jaya akan melakukan renovasi tahun 2015 ini. Pasti akan dimasukkan ke anggaran 2015, jadi 2016 sudah bisa dilanjutkkan pengerjaannya," kata Suparwi ditemui di lokasi pasar.

Rencananya Pasar Jembatan Besi dibangun dua lantai. Sementara itu di atasnya akan dibangun rumah susun sewa.

"Konsepnya akan ada rusunawa di atasnya. Semoga saja tahun ini terealisasi," ujar pria yang 4 tahun memimpin Pasar Jembatan Pasar Besi itu. (m5)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com